Bagian 34.

3.2K 175 8
                                    

Makasih semuanya, sudah perhatian sama aku soal tangan yng kemarin terluka akibat sok pegang mercon. Aku update lagi, kali ini pendek aja. Moga suka sebelum aku tidur. Hehehe ...

🌱

Pada malamnya keluarga Ghratana, Naomi masuk ke ruang pribadi keluarganya. Jarang-jarang Naomi hadir di ruangan ini. Meskipun ayahnya sibuk segala urusan bisnis dia pegang.

Naomi adalah putri penuh kebebasan, tidak peduli seberapa dia bebas di luar rumah. Bagi Naomi hidup dia jauh lebih luar biasa tanpa ada larangan apa pun dari keluarganya sekarang ini. Mempunyai keluarga utuh, fasilitas selalu tersedia walau Naomi tidak pernah menggunakan fasilitas kendaraan pribadi yang selalu dihadiahkan oleh ayahnya sendiri.

Franky Abhi Ghratana, seorang pria bertanggung jawab atas keluarga besarnya. Meskipun usia Franky sudah berkepala berapa, dia masih sanggup memegang beberapa perusahaan dan juga saham dia tanam. Kekayaan Franky jauh lebih besar dari kekayaan kolega lainnya.

Walau Franky jarang memunculkan diri di depan publik, sebab Franky sangat menjaga dan melindungi keluarga tercinta apalagi putri kesayangannya Naomi Ashina Grhatina. Tidak akan yang bisa percaya kalau Naomi adalah putri dari Ghratana.

"Malam, Pa! Sibuk?" sapa Naomi sedikit canggung kalau sudah berada di ruangan pribadi ayahnya.

Franky sedang sibuk dengan laptop di depannya, lalu mendongak. Franky tidak sadar putrinya sudah di ruangan yang jarang satu orang pun masuk tanpa izinnya.

"Hai, Sayang! Tidak, Papa tidak sibuk, ada apa Sayang?" Franky pun menutupkan laptopnya.

Naomi duduk di meja kerja ayahnya. Franky tidak permasalahkan sikap Naomi seperti itu. Yang penting tidak berantakkan barang yang penting.

"Naomi mau tanya sesuatu sama Papa, Naomi tidak pernah tanya hal ini. Tapi Naomi benar-benar pengin tahu, memang sedikit lancang sih," ucapnya mengeluarkan permen tangkai dari mulutnya.

"Soal apa?" Franky memutar kursi dan beranjak dari duduk  lalu menuju ke koleksi buku pribadinya.

"Papa tahu nama Abraham Janandra?" tanya Naomi sekarang dia berada di kursi besar milik ayahnya.

Franky sedang membaca salah satu buku keuangan di sana. Ketika mendengar nama disebut oleh Naomi. Dia pun menutup kembali buku tebal itu.

"Tahu," jawabnya singkat.

"Papa kenal baik dengannya?" tanya Naomi lagi.

Franky mengembalikan buku keuangan itu ke tempatnya. Lalu dia mendekati putrinya. Jarang ada yang menanyakan tentang Abraham Janandra. Siapa yang tidak kenal dengan nama itu. Franky sangat kenal baik dengan beliau. Bahkan sering bertemu hingga menjadi ikatan persaudaraan.

"Kenapa?" Franky tidak permasalahkan atas pertanyaan putrinya. Walau pertanyaan itu sangat rahasia sekali.

Franky sangat menjaga rahasia seseorang apalagi mencoba untuk menjatuhkan dengan cara licik. Tetapi Franky percaya Naomi menanyakan tentang almarhum sahabat yang sudah lama pergi tanpa sebab akibat atas meninggalnya itu. Apalagi meninggalkan seorang putri yang sangat cantik menjadi yatim piatu.

"Tidak, aku hanya ingin tahu saja, aku tahu Papa tidak mudah menceritakan tentang almarhum nama itu," kata Naomi berani membuka laptop Franky.

"Apakah terjadi sesuatu di keluarga Janandra?" Giliran Franky bertanya pada Naomi.

Naomi tidak langsung menjawab, dia kembali menutup laptop ayahnya. Setelah itu dia beranjak dari duduknya. Kemudian mengeluarkan permen karet dari kantong celana pendek nya itu.

UNDER MY SKIN ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang