Sarah turun dari kamarnya menuju ke meja makan berkumpul dengan keluarga tercinta. Di sana telah hadir tamu paling amat spesial yaitu Rachelia. Sang kakak tercinta paling amat disayangi oleh Sarah tentu.
Ketika Sarah melangkah ke meja makan, Roy mengikuti dari belakang. Tentu Yuki sendiri mengernyit. Sedari tadi mencari keberadaan sahabat baik dari suaminya.
Yuki memang sengaja mengundang Roy di rumah ini. Karena Rachelia yang biasa dipanggil Rachel, putri sulung baru saja lulus kuliah dari Amerika. Kini dia pulang, akan membantu bisnis kerja ayahnya sendiri.
Sementara Sarah masih menekuni pendidikan kuliahnya. Yuki telah merencanakan akan menjodohkan Roy dengan putri sulung nya. Maka dari itu Yuki mengundangnya ikut makan bersama.
"Kak Rachel? Kapan pulang?" Sarah langsung memeluk Rachel tengah duduk berbincang-bincang dengan seseorang, sosok berbadan tinggi, tegap, yang pasti lebih tampan dari Roy.
Dia adalah satu angkatan dengan Rachel di kuliahnya, bisa dibilang sahabat baik. Leonard Chandrawirguna Utomo. Rachel sengaja mengajaknya untuk bisa berkenalan lebih dekat dengan Sarah.
"Tadi, pagi, sayang!" sambut Rachel mencium pipi kanan-kiri Sarah, Sarah tentu membalas.
Leonard memperhatikan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ia seperti menemukan sosok bidadari yang sangat cantik. Leonard masih mengamati Sarah. Meskipun mata itu tidak lepas dari posisinya.
Sarah merasa diperhatikan oleh seseorang tak dikenal ia pun mencoba melirih, mata mereka bertemu, meskipun begitu. Leonard tidak berikan tanda senyum pada Sarah, walaupun Sarah memberikan semanis sebagai gadis yang manis dan ramah.
"Ah, Leon, perkenalkan ini adik bungsuku. Pernah kuceritakan kepadamu betapa bawelnya dia ketika menginginkan sesuatu. Namanya Sarah. Sarah perkenalkan Leonard, sahabat kakak."
"Sarah!" Sarah mengulurkan lurus tangannya ke Leonard. Leonard tentu membalas ramah. Ia tidak ingin terlihat sok sombong.
"Leon!" balasnya senyum.
Sarah tentu berikan senyuman manis semanis biasa ketika seseorang mengajak berkenalan dengannya. Cukup lama berjabat tangan, suara deheman membuat keduanya lepas.
"Ekhem! Aku jangan dilupain, aku juga termasuk keluarga ini?!" cibir Roy menatap kedua orang itu, tetapi lebih tepat menatap Leonard.
Leonard memindahkan jabatan arah Roy, "Maaf, aku tidak tau. Leon!" ucapnya ramah.
Roy menerbitkan senyuman miring lalu membalas jabatan tangan Leon. Sangat erat dapat Leon rasakan tekanan dari pria berbadan tegap, dan bercurah tato pada lengannya.
"Roy! Senang berkenalan denganmu?!" ucapnya masih menatap sinis dan ingin membunuh pria muda itu hidup-hidup.
Sarah dan Rachel berpandangan seling berganti. Merasa suasana tidak nyaman. Sarah dan Rachel pun menyudahi antara dua pria ini.
"Eh ... Om! Kayaknya mama memanggil Om, deh!" seru Sarah pelan, menyentuh lengan Roy.
Roy langsung melepas jabatan tangan dari Leon. Leon lega dan terasa kram dengan tekanan dari Roy tadi. Roy senyum, setelah mendapat sentuhan dari gadis itu.
Sarah melirih Leon, pasti ada sesuatu di balik wajah tertutup. Sarah tau sikap Roy terhadap Leon karena kecemburuan. Daripada ricuh di sini. Acara makan malam berantakan.
Rachel memperhatikan Roy dari sudut menyamping. Ia merasakan gejolak yang berbeda, apalagi mamanya pernah mengatakan bahwa ia akan dijodohkan oleh seseorang. Apakah pria yang bernama Roy itu. Tetapi, Rachel tidak ingin berpikir hal aneh seperti itu. Ia takut rencana dari mamanya bukan Roy, melainkan orang lain.
Rachel berharap perjodohan itu adalah Roy. Dengan senang hati, menjadi wanita idaman berada di dekat pria tinggi, tegap, dan bertato di lengannya.
****
Nah up. Silakan krisan. Sorry lama yo! Hahaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER MY SKIN ( TAMAT)
Romance"Please, Om! Sudah...." Desahan demi desahan yang dilakukan oleh Roy Hartono Putra, semakin memacu mendorong intiman panas dibawah kekuasaannya. Roy tergila-gila dengan kelembutan dari seorang gadis yang masih jauh dibawah umur, namun apa dayanya...