Bagian 2.

158K 1.4K 38
                                        

Acara makan malam telah di mulai, Sarah duduk disebelah Rachel sang kakak tercinta, sedangkan Yuki dan suaminya Mario tentu sebagai kepala keluarga tetap posisi di tengah, sementara Roy dan Leon bersebelahan namun berhadapan dengan dua perempuan yang amat cantik itu.

Leon dan Roy tak berhenti memandang wajah Sarah. Sementara Sarah acuh tak acuh menikmati hidangan di piringnya itu. Sementara Rachel sebentar - sebentar melirik Roy dengan pandangan malu-malu.
Suasana di meja makan, adalah momen paling menegangkan untuk keluarga ini. Cukup lama berdiam di tempat. Mario dari tanggung jawab keluarga di sini. Telah selesai dengan jamuan makan malam.

Dia melirik sekitar meja makan dengan empat orang telah hadir begitu sempurna. Seulas senyuman di wajah yang sudah keriput itu pun menyeringai.

"Ehem! Papa ingin mengumumkan kepada kalian semua mengenai kepulangan putri sulung saya. Rachelia Anggita Sundewi. Sekaligus untuk tamu spesial Papa yang sudah saya anggap saudara atau kerabat dekat, Roy."

Semua ada di meja makan terdiam. Menyimak serta menjadi pendengar baik. Rachel pun senyum, meskipun keadaan tegang untuk mendengar lanjutan dari beliau.

"Tidak hanya itu, tamu spesial dari putri sulung saya, yaitu Leon. Mungkin kalian sudah saling mengenal sebelum jamuan makan keluarga," lanjutnya berbicara.

Roy menatap Leon seakan ingin menerkamnya, Roy merasa tidak menyukai kehadiran lelaki muda itu. Apalagi lirikan matanya selalu fokus kepada gadis secantik, Sarah.

Rachel malah tidak sabar untuk mendengar kelanjutan dari ayahnya. Apalagi lelaki di depannya membuat degupan jantung semakin berdebar-debar. Ya, Rachel tahu jamuan makan besar bukan satu atau dua kali.

"Mungkin, atas pembicaraan saya untuk kalian. Sedikit tegang, usia saya tidak akan semuda, usia kalian saat ini. Perusahaan yang saya urus akan dipegang oleh putri sulung, yaitu Rachel. Dia yang akan mengendalikan semua perusahaan yang telah saya bina selama tiga puluh tahun. Mungkin di usia yang tergolong muda. Sudah mencukupi untuk mengelola yang baru," ucapnya lagi sembari menjelaskan kepada seluruh penghuni di rumah ini.

Sarah masih duduk dalam keadaan terdiam, ya, ia tidak terlalu mengurus soal perusahaan bisnis milik orang tuanya. Tetapi, ia merasa aneh pada dirinya sendiri. Apalagi sorot mata tajam masih mengarah kepadanya. Benar, Roy sedari tadi memerhatikan dirinya yang membisu tanpa berkomentar.

Seolah-olah perbincangan di rumah ini, adalah radio rusak. Roy, masih mengamati seluruh tubuh gadis di depannya. Roy, memang lelaki yang mesum. Tetapi dari kemesuman itu ada alasan tertentu.

"Sebelum saya menyerahkan hak milik ke putriku, yakni Rachel. Saya ingin Rachel menikah dengan seseorang yang sudah saya pilih. Dia adalah Roy Hartono Putra. Lelaki yang pantas menjadi pendamping masa depan untuk putriku dikeluarga ini," ungkapnya kemudian, semua pun berpaling terkejut. Sebaliknya Sarah, Roy, dan Rachel.

Rachel bukan kaget, ia malah senang. Ia telah memiliki firasat pilihan ayahnya adalah Roy. Tentu Rachel bahagia. Tidak untuk Roy, bahkan Sarah. Roy melirik gadis itu, dapat dia temukan larut wajah kesedihan tersembunyi.

Roy tahu, bahwa gadis itu menyukai dirinya apalagi sentuhan yang pernah dirasakan olehnya. Walau menolak untuk disentuh. Gadis itu membalas tatapan Roy, senyuman manis yang tidak Roy sukai adalah paksaan.

"Benarkah? Wah ... selamat, ya, Kak Rachel! Selamat untuk Om Roy! Semoga langgeng, terus kapan acara pernikahannya, Pa?" seru Sarah memulai bersuara untuk meramaikan suasana yang tegang dan sunyi tadi.

Roy semakin menajamkan mata kepada Sarah. Sarah malah mengalihkan pandangan pura-pura jika ia tidak merasakan apa yang pernah dilakukan oleh lelaki di depannya.

Leon dapat melihat dua orang tingkah berbeda. Bukan Leon untuk mengetahui dari sorotan mata. Ya, Leon seolah-olah tahu bahwa adik Rachel dan lelaki yang bernama Roy bertato itu memiliki hubungan spesial di antara mereka yang tersembunyi.

Bahkan, Leon akan lebih kasihan terhadap Rachel. Tetapi, Leon tidak ingin sembarang menganalisa apakah yang dia lihat itu benar atau bukan.

"Kau apaan sih, Dek! Baru juga perkenalan. Masih lama, tetapi, Kakak harap secepatnya. Biar kau bisa memiliki seorang keponakan lucu, beserta cucu untuk Papa dan Mama," senyum Rachel mengangkat suara juga.

Yuki, tersenyum. Hanya itu yang bisa ia berikan. Semua telah terencana kan. Mario pun mendesah pelan, "Baiklah untuk pembahasan ini. Saya akhir sampai di sini. Roy, datang ke tempat kerja saya. Ada yang ingin ku sampaikan kepada mu," ucap Mario mengakhiri percakapan di meja makan.

Roy tidak menjawab, dia hanya menurut. Sebelum meninggalkan tempat meja makan, Rachel dan lainnya telah meninggalkan tempat itu untuk berdiskusi soal acara pernikahannya. Sementara Sarah masih di tempatnya, akan tetapi dia juga ikut menyusul saudaranya di sana.

"Sarah!" panggil Roy, Sarah berhenti namun tak berpaling.

Roy menarik Sarah menghilang dari tempat itu. Leon memastikan sekali lagi, tidak menemukan Sarah dan Roy di sana. Sarah mendorong dada Roy yang mengunci dirinya di tembok tersembunyi.

"Om! Apa yang Om ...."

Satu kecupan dari Roy untuk Sarah. Roy tahu saat ini gadis didekatnya sedih walau dirinya telah dijodohkan oleh ayahnya sendiri. Roy, sebalik berharap perjodohan tadi calon istri adalah gadis ini. Tetapi, harapan dari doanya tidak terkabul.

Sarah tidak bisa berkata-kata, ia merasa terkunci oleh kecupan dari lelaki bertato yang selalu dia panggil "Om"

"Aku tahu, kau kecewa dengan perjodohan dari ayahmu? Jangan bersedih, Baby. Setelah ini terlaksana, kau selalu bahagia bersamaku, jadi bersabarlah." Sarah tidak mengerti maksud dari kalimat dilontarkan oleh Roy.

"Maksud, Om?"

Roy mendekatkan wajahnya ditelinga, membisikkan sesuatu kepadanya. Tak lama kemudian, suara dari Rachel mengganggu mereka berdua di balik tembok tersembunyi. Roy menjauhkan dirinya kemudian pergi. Sementara Sarah, beku dalam diam. Ia hanya bisa melirih Rachel memeluk lengan Roy dan berbincang-bincang seolah-olah lelaki itu hanya permainannya.

****

Update guys!
Maaf lama ya.
Hahaha.
Thanks buat viewrsnya walau vote sedikit.
Tetapi thanks banget lah.
Yuk baca.
Maaf untuk yang berpuasa.

UNDER MY SKIN ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang