Klub Aquora Star, Roy sedang duduk di Bartender sambil menikmati minuman wine di tangannya. Bukan satu atau dua gelas dia minum sekarang. Lalu seorang pria menghampiri Roy.
"Boleh ikut bergabung?" sapa pria itu, setara tinggi dengannya.
Roy menoleh lalu dia tersenyum. Pria itu bersandar di bartender sambil menyaksikan segerombolan menari-nari sembari mengikuti musik dimainkan oleh DJ tersebut.
"Bagaimana semua berjalan lancar?" tanya pria itu pada Roy.
Roy hanya menunduk sambil memainkan gelas dia pegang. "Sedikit lagi, hanya menunggu waktu yang tepat," jawabnya.
"Apa kau yakin bahwa dia akan tersingkir?"
Roy memasang mata api pada pria itu, kemudian dia meneguhkan minuman tanpa satu tetes tersisa. "Pasti, dia akan tersingkir. Kemudian dia akan kubawa ke tempat yang jauh, setelah itu mereka akan mendapat suatu yang luar biasa, kejutan suprise!"
Getaran ponsel di saku celana Roy terdapat sebuah pesan masuk. Dengan nomor tidak di kenalnya.
+62 86226 312 ....
Kau ada di mana?Pria itu melihat sekilas pesan chat dari Roy. Pria itu memaklumi kalau Roy orang yang penting sekali.
"Kau begitu laku sekali, Bro!" ejek pria itu.
Roy pun mengirim pesan itu kembali.
Roy
Klub Aquora Star"Aku pergi dulu, oh ya titip ini buat adik tercintamu. Aku tahu dia suka sekali," Roy berikan sebatang cokelat silverqueen pada pria itu tak lain adalah Willy.
Dengan senang hati Willy menerimanya, Lagi-lagi Willy harus jomlo dengan cemburu memberikan cokelat buat adik perempuan yaitu Mega.
Naomi mendapat kiriman pesan dari orang asing, dia pun berhasil mendapatkan pesanan waktu nomor asing kirim ke nomor Sarah.
Naomi pun segera keluar dengan pakaian biasa saja, dia keluar melalui jalan pintas dari kamarnya. Tetapi Felix melihat sikap putrinya setiap malam keluar sendirian. Dia pun memerintahkan kepada seseorang mengawasi putrinya. Walau harus jarak jauh.
Felix sangat menyayangi putrinya, meskipun dia selalu bertindak sesuka hati tanpa hari di kekang. Felix akan memantau dari rumah dengan rekaman ponsel milik bawahannya. Felix melihat putrinya turun dari mobil taksi ke salah satu klub.
Felix bukan tidak suka dengan klub, anak zaman sekarang bebas bergaul. Lalu Naomi berjalan salah satu lorongan yang cukup sepi. Tapi Naomi tidak menemukan siapa-siapa. Tiba-tiba sebuah tangan merangkul Naomi.
"Aku pikir kau tidak akan datang, Baby!" ucapnya suara seorang pria yang asing sekali.
Naomi bukan tidak suka hal begini, meskipun dia disebut gadis lesbi dan lain-lain. Tetapi Naomi mempunyai bakat tersembunyi untuk melindungi dirinya sendiri. Dengan gerakan cepat Naomi menampik tangan pria itu dari rangkulan pada lehernya. Hingga pria itu kesulitan mengelak, dan giliran Naomi mengarahkan tangan ke leher pria itu.
Lalu sebuah kilat halilintar menyambar, Roy tercegah dengan sebuah tangan asing itu. Meskipun Naomi tidak setinggi Roy. Tetap saja Naomi bisa mencapainya. Felix yang melihat itu pun hanya tertawa seperti orang gila. Membuat istrinya terheran-heran.
"Ada apa Sayang? Apa yang kau lihat di laptop mu?" tanya Diana saat dia mengantar teh untuk suaminya.
Diana Azhara Maharani, wanita yang begitu cantik dan ayu. Beda dengan Naomi berpenampilan metalic, apa tujuan Naomi mengubah penampilan seperti itu. Bahkan Diana tidak terlalu peduli, Diana juga tidak terlalu peduli dengan aktivitas putrinya. Karena Diana percaya Naomi bisa menjaga dirinya sendiri bakat dia miliki adalah bela diri.
Roy tidak percaya yang datang bukan Sarah tapi Naomi. Gagal untuk bermesraan lagi. Padahal dia sangat rindu pada gadisnya. Mungkin tujuan Naomi datang mengganti Sarah. Atau sebaliknya.
"Ternyata nomor yang kau kirim ke Sarah adalah dirimu? Sori, Sarah sudah mengetahui semuanya," kata Naomi sekarang mereka di minimarket.
"Hmm,"
"Aku tidak tahu tujuan kau untuk Sarah apa? Setidaknya jangan buat dia semakin tertekan. Sebentar lagi kau akan menikah, kau tidak akan bebas lagi bisa bertemu dengan Sarah," ucap Naomi meneguhkan minuman bersoda.
Roy tahu, justru itu dia memerlukan Sarah sekarang. "Kau mencintainya?" Roy menatap Naomi. Dua kali Roy kembali bertemu dengan Naomi.
Walau hanya skenario, tapi Roy tahu Naomi bukan gadis bodoh. Apalagi tipu muslihat. "Iya, aku mencintainya," jawab Roy kesal.
"Jika kau mencintainya, apa kau rela membiarkan dia pergi dari kehidupanmu?"
****
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER MY SKIN ( TAMAT)
Romance"Please, Om! Sudah...." Desahan demi desahan yang dilakukan oleh Roy Hartono Putra, semakin memacu mendorong intiman panas dibawah kekuasaannya. Roy tergila-gila dengan kelembutan dari seorang gadis yang masih jauh dibawah umur, namun apa dayanya...