8. Stalker?

986 56 182
                                    


HAPPY READING!!!

"Lo!?" ucap Senja sedikit terkejut, bagaimana tidak Senja terkejut mendapati Langit, orang yang paling ia hindari mengikuti sampai ketempat kerjanya.

"Ngapain lo disini?"

Ucap Senja dan Langit secara bersamaan, mereka sama-sama terkejut.

"Gue kerja disini, lo ngikutin gue? Tolong ya, gue mau kerja dengan aman dan nyaman," ucap Senja pada Langit. "Lo kalau kaya gini sama aja, lo kaya stalker, suka ngintilin orang." lanjutnya membuat Langit menatap tak percaya ke arah Senja.

Bisa-bisanya gadis gila didepannya ini memikirkan hal yang bukan sifat dari seorang Langit Elvaro. "Gue ngintilin lo, buat apa? Gue juga mikir kali mau ngintil cewek kaya lo," ucap Langit pada Senja. "Cewek gila," ucap Langit lagi kini ucapannya lebih pelan.

"Kalau lo gak ngintilin gue, kenapa lo tau tempat kerja gue? Please, ini hari pertama gue kerja jangan buat keributan disini." ucap Senja sedikit memohon pada Langit, ia tidak mau hari pertamanya kerja kacau karena Langit mengganggunya.

"Jadi dia kerja di kafe gue, dan berarti yang dimaksud sama Oma, Senja?" batin Langit, kini ia hanya menatap lurus ke arah Senja dengan tangan yang kini berada di saku celananya.

"Udah lo pergi aja, kalau mau nyuruh-nyuruh gue besok aja disekolah, jangan di tempat kerja gue," ucap Senja ia berjalan mendekat ke arah Langit sambil mendorong tubuh Langit untuk keluar dari kafe tersebut.

"Buruan sebelum bos gue dateng," ucap Senja lagi kini tampak geram karena Langit tak beranjak sedikit pun dari tempatnya.

Ketika asik berdebat Senja dan Langit tidak sadar dengan kehadiran Rendy, manajer kafe ini. "Mas Langit?" ucap Rendy, ia baru menyadari bahwa Langit datang ke kafe.

Senja tampak binggung Rendy dan Langit tampaknya sudah saling mengenal. "Bapak udah kenal sama Langit?" tanya Senja sedikit berbisik ke arah Rendy tapi, masih bisa didengar oleh Langit.

Rendy sedikit tertawa, "Kamu ini ngomong apa sih, Senja. Tentu dong saya kenal sama Mas Langit, orang dia yang punya cafe." ujar Rendy pada Senja, membuat Senja membelalakan matanya.

"Apa??" tanya Senja, ia memastikan bahwa telinganya tidak salah mendengar. "O-orang yang punya Cafe ini?" lanjutnya kini Senja merasa lemas sekujur tubuh, ia sudah salah sangka dengan Langit.

"Iya, pemilik cafe El Coffee's ini Mas Langit." ucap Rendy berhasil membuat Senja sekali lagi menahan malu di depan Langit, pasti sekarang Langit tengah merutuki Senja yang menuduhnya yang bukan-bukan.

"Oh ya kok tumben Mas Langit kesini? 'Kan semua laporan sudah saya e-mail ke Mas Langit." tanya Rendy pada Langit.

"Saya cuman ingin melihat cafe saya secara langsung, apakah salah?" ucap Langit membuat Rendy salah tingkah.

"B-bukan begitu maksud saya," ucap Rendy sedikit gegalapan.

"Ini?" tanya Langit sambil menunjuk ke arah Senja. Senja yang sedari tadi diam akhirnya kembali membuka suara.

"Saya Senja karyawan baru disini, P-pak." ucap Senja memperkenalkan dirinya kepada Langit, perkenalan secara formal dari bawahan kepada atasannya.

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang