27. Resmi

757 30 51
                                    


HAPPY READING ❤️❤️

Setelah mengatakan hal itu kepada Fajar, Senja berlalu pergi namun manik matanya menangkap sosok Langit dengan seragam sekolah yang tidak rapi. Senja terus melihat ke arah Langit, ia juga sedikit heran mengapa Langit berjalan ke arahnya.

"Baru datang?" tanya Langit pada gadis mungil dan semampai ini

"Udah dari tadi kok, lo sendiri baru datang?" tanya Senja

"Iya baru aja datang," jawab Langit. Manik matanya tak sengaja melihat Fajar yang baru saja keluar dari rooftop

"Hmm, Langit." Senja memanggil nama Langit, ia ingin mengatakan sesuatu.

"Apa?"

"Aku pengen ngomong sesuatu," cicitnya sambil menautkan kedua jari telunjuknya.

"Ngomong apaan?"

"Gue pengen jawab pertanyaan yang lo kasi malam tadi," ucap Senja membuat Langit mengerti apa yang dimaksud oleh Senja.

"Eh kita mau kemana?" tanya Senja, namun tidak di tanggapi oleh Langit karena Langit terus menarik tangan Senja ke arah rooftop.

Sekarang keduanya sudah berada di rooftop, suasana di pagi hari dan embun sejuk yang begitu terasa. Langit menatap wajah mungil milik Senja membuat sang empu salah tingkah sendiri.

"Jangan dilihat terus," ucap Senja yang langsung mengalihkan mukanya.

"Gue tau lo mau ngomong apa, tapi momentnya udah gak bagus kayak malam tadi. Gara-gara tuh kutu kupret datang jadi gagal deh semuanya." omel Langit membuat Senja sedikit tersenyum geli melihatnya

"Mari kita ulang, ingat kata-katanya sama aja kayak malam tadi. Pagi ini, hari ini, jam, menit, detik ini, gue Langit ingin lo jadi pacar gue. Will you be my girlfriend?" tanya Langit yang menatap Senja dengan mimik wajah yang sama seperti malam tadi

"Yes i Will," jawab Senja membuat Langit terkejut ia tidak menyangka bahwa Senja akan menerima dirinya.

"WOII! AKHIRNYA SENJA JADI MILIK GUE! YES YES YES! I LOVE YOU, LOVE YOU, LOVE YOU!" Langit berteriak sangat kuat seakan-akan ia ingin bahwa dunia mendengar teriakannya

"Udah ah, malu nanti kedengaran yang lain." ucap Senja membuat Langit langsung diam dan tidak berteriak heboh seperti tadi

"Gak papa biar mereka tau kalau kamu sekarang udah punya aku." ucapnya seakan Senja hanya milik dirinya seorang

Senja tidak salah dengarkan bahwa Langit mengganti kata 'Lo-Gue' menjadi 'Aku-Kamu'

"Mari tuan putri kita ke kelas," ajak Langit membuat Senja terkekeh geli melihat tingkah Langit yang seperti baru pertama kali berpacaran.

*****

Sepanjang koridor banyak mata tertuju ke arah Senja dan Langit, bagaimana tidak Langit terus saja menggenggam jemari tangan Senja. Membuat spekulasi tentang Senja dan Langit, banyak yang berasumsi bahwa mereka sudah berpacaran, ada juga yang berasumsi bahwa Senja hanya akan menjadi mainan Langit.

"Lepasin ih malu dilihat yang lain," ucap Senja agar Langit ingin melepaskan genggaman tangan mereka.

"Kenapa harus malu? Biar aja mereka tau, lagian itu tidak akan merugikan kita berdua." ucap Langit, Senja sudah tau bahwa Langit akan membantah ucapannya itu.

Keduanya sudah berada di lorong kelas 12 IPA, bahkan saat Langit masuk ke dalam kelas IPA 2 suasana kelas sedikit sunyi karena mereka memperhatikan keduanya. Senja akui bahwa ia risih tapi Langit malah biasa saja, sebelum Langit pergi ia tidak lupa mengacak rambut Senja.

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang