"Jika sang Fajar yakin bahwa ia tidak bisa bersatu dengan Senjanya,tapi sang Fajar tau bahwa mereka mengeluarkan keindahannya dengan cahaya yang sama"~Fajar Pratama Adipura~
HAPPY READING!!!
Setelah Bis berhenti disalah satu Halte yang jaraknya tak begitu jauh dengan rumah Senja. Kini Senja berjalan pelan sambil memperhatikan para orang tua yang begitu bahagia bersama buah hati mereka, keluarga yang sangat harmonis pikir Senja.Senja bukanlah anak yang pulang dan pergi sekolah menggunakan Mobil atau di jemput. Jangankan Mobil, Motor pun Senja hanya punya satu itu pun hanya untuk adiknya gunakan untuk pergi ke Sekolah.
Sesampainya Senja dirumah bukannya disapa dengan penuh kehangatan tapi melainkan langsung beres-beres rumah karena waktu juga sudah sore, bahkan membuat makanan untuk nanti malam juga sudah pekerjaan Senja dari dulu.
Malam pun tiba senja duduk untuk makan bersama dengan bunda dan adiknya seperti biasa bundanya menatap sinis senja karena bundanya begitu sangat membenci senja
"Kamu teh, udah dapat kerjaan baru belum?" tanya Dina Bundanya.
"Belum bund Senja juga lagi berusaha nyari kok." ucapnya sambil tersenyum ke arah Bundanya.
"Bagus, jangan cuman tau nyusahin." omel Bundanya.
"Coba aja kalau ayah masih hidup kita ngak akan hidup susah kayak gini, ini semua gara gara anak pembawa sial seperti kamu." ucap bundanya yang sering mengungkit masa lalu, Senja hanya tersenyum tegar agar ia tak menangis.
"Maafin senja bunda Senja-"ucap Senja dengan suara bergetar dan mata berkaca kaca
"Coba aja dulu ayah kamu ngak bandel buat ngasuh anak pembawa sial kayak kamu ngak mungkin kita kayak gini sekarang." ungkit Bundanya yang langsung pergi masuk ke kamar.
*****
Senja pamit pergi ke sekolah pada bundanya karena ia takut telat lagi, soalnya jarak rumah Senja dan sekolah bisa di bilang cukup jauh.
"Bunda Senja berangkat sekolah dulu ya Bun," pamitnya pada bunda Senja juga tidak lupa salam pada bundanya.
"Hmm, ingat jangan lupa cari kerja." ucap Bundanya.
"Iya nanti pulang sekolah Senja langsung cari kerjaan kok. Kalau gitu senja pamit ya Bun, assalamualaikum." ucapnya langsung bergegas pergi ke sekolah.
*****
Jam istirahat pun tiba, banyak murid-murid yang menantinya. Dan kini Senja dan teman-temannya langsung menggemasi buku-buku yang ada di atas meja mereka dan langsung pergi ke kantin. Tapi, belum sampai di kantin ada yang mencegah mereka.
"Woi culun!!" teriak orang itu pada Senja tapi tampaknya Senja tak menghiraukan panggilannya
Karena merasa Senja mengabaikannya Langit, laki-laki yang memanggil Senja dengan sebutan 'culun' langsung menarik tangan paksa Senja, membuat Senja sedikit terkejut dengan tindakannya
"Apaan sih!?" ucap Senja menahan kesakitan karena genggaman tangan Langit yang cukup kuat itu
"Lo ngak denger, gue manggil lo tadi, hah!" bentak Langit sambil mempererat genggamannya pada Senja
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakrawala Senja |End|
Teen Fiction(DON'T FORGET TO VOTE, COMENT, AND FOLLOW🤗) Kenangan-kenangan masalalu yang masih menghantui seorang laki-laki berparas tampan ini, Elvaro Langit Anderson ketua geng yang ia bentuk bernama Blacklion. Pertaruhan antara dirinya dan seorang laki-laki...