36. Berbaikan

703 17 6
                                    


HAPPY READING ❤️❤️

36. Berbaikan

Matahari sudah menampakkan dirinya, seorang laki-laki dengan tergesa-gesa berjalan di koridor kelas. Langit, laki-laki itu adalah Langit ia masuk ke dalam kelas dimana kelas itu tidak ada guru. Ia berjalan mendekati Ezra dan menariknya lalu membogem wajah Ezra, teman-temannya yang lain terkejut karena Langit tiba-tiba langsung menghajar Ezra.

"Lo apa-apaan sih! Kalau lo punya dendam sama gue jangan gini caranya!" ucap Langit pada Ezra, sang empu binggung apa yang dikatakan Langit.

Ezra menaikkan satu alisnya "dendam?" tanyanya dalam kebingungan

"Jangan pura-pura gak tau, kemarin sore lo ketemuan kan sama Senja?! Berdua doangkan?!" tanya Langit dengan amarah yang menggebu-gebu

Ezra tersenyum smirk sambil memegang sudut bibirnya "kalau iya kenapa?" tanyanya yang sengaja memancing emosi Langit

"Sialan lo! Brengsek!" ucap Langit, Jay berusaha memisahkan Langit.

Senja tengah berjalan melewati IPA 6, melihat kelas itu sedang ricuh ia menyerobot masuk ke dalam kelas tersebut. Senja langsung menarik Langit menjauh dari Ezra.

"Lang udah," ucap Senja sambil menarik tangan Langit agar menjauh dari Ezra.

"Diem lo!" ketusnya sambil menepis tangan Senja

"Emang ada masalah apa sih? Sampai-sampai kamu mukulin Ezra?" tanya Senja yang langsung ditatap Langit

"Lo masih bisa nanya? Jelas-jelas lo sama dia ketemuan di belakang gue!" ucap Langit, Senja menggelengkan kepalanya ia sudah mengerti ke mana arah pembicaraan Langit.

"Udah jangan banyak drama, ayo ikut aku." ajak Senja sambil menarik tangan Langit menuju taman sekolah

Taman yang indah di hiasi banyak bunga, Senja memilih duduk di bawah pohon ketapang. Langit masih diam tanpa ingin membuka suara duluan, Senja menggambil tempat disebelah Langit.

"Kamu itu salah paham sama Ezra, aku ketemu sama dia kemarin sore buat ngomongin sesuatu-" ucap Senja, Langit tak salah dengarkan bahwa Senja berbicara menggunakan 'Aku-Kamu'

"Ezra ngejelasin tentang video itu, jelas aku masih kecewa sama kamu tapi udahlah aku coba buat sabar sama kelakuan kamu yang kayak anak SD. Jadi, aku udah maafin kamu." jelas Senja panjang lebar

"Gitu? Berarti si Zian udah ngasi kabar bohongan, sial!" ucapnya merutuki dirinya sendiri yang mudah percaya sama Zian si nenek lampir

"Makanya jangan asal tuduh aja, lagian kita gak berdua doang ada Jay yang nemenin Ezra. Dasar, cepet banget percaya sama omongan orang." cibir Senja, Langit yang merasa bersalah menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kamu juga," ucap Langit. Akhirnya mereka sibuk menyalahkan satu sama lain.

"Aku mau ke gedung IPS dulu, mau nyelesaikan satu masalah lagi." ucap Senja yang langsung diangguk oleh Langit, Langit tau Senja ingin menemui Fajar untuk tidak memperpanjang masalah ini.

Senja melihat kelas IPS 3 sedang jam kosong langsung menghampiri cewek-cewek anak IPS 3 yang sedang berkumpul di depan kelas.

"Permisi Nad, ada Fajar gak?" tanya Senja

"Ada, tunggu bentar ya." ucap Nadia, perempuan berambut ikal dengan rok span yang sedikit ketat.

"Jar, ada yang cariin lo tuh." ucapnya, Fajar yang tengah bermain kartu Uno pun langsung melihat ke arah Nadia.

"Siapa?" tanyanya yang beralih menatap kartu unonya

"Si Senja." nama yang telah lama tidak ia dengar membuat Fajar berlari keluar dari kelasnya, sosok perempuan yang ia kagumi sampai saat ini sedang berada di hadapannya.

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang