37. Rencana ke puncak

591 20 0
                                    

HAPPY READING ❤️❤️

37. Rencana ke puncak

Senja berjalan keluar dari gang rumahnya, ia sedang menunggu ojek online yang telah ia pesan. Tak jauh dari tempatnya, Senja melihat Zian tengah berdiri di depan rumah besar tak lama sebuah mobil sport menghampiri Zian. Laki-laki itu turun dari mobilnya menyambut Zian dengan bercipika-cipiki, terlihat dari tampangnya orang yang kaya.

"Siapa laki-laki itu?" gumamnya, tak lama tukang ojek online yang telah ia pesan sudah sampai.

"Dengan mbak Senja kan?" tanyanya

"Iya bang," ucap Senja yang langsung naik ke atas motor mas ojol.

Motor itu pun berlalu meninggalkan tempat itu, angin malam yang menerpa wajah Senja membuat sang empu terus melihat sekitar. Malam ini sangat indah karena banyak sekali bintang yang bertaburan. Tak lama motor itu pun berhenti di depan cafe tempat Senja bekerja.

"Makasih bang," ucap Senja sambil melepaskan helmnya.

"Iya sama-sama neng," ucap tukang ojek online itu.

Senja berjalan masuk ke dalam cafe belum banyak pelanggan yang datang, Senja pun berlalu pergi menuju ruang ganti.

"Eh kak Raya dapat shift malam juga?" tanya Senja yang tak sengaja berpapasan dengan Raya

"Iya Sen, kirain aku kamu dapat shift siang." ucap Raya

"Enggak kok kak, eh iya aku mau ganti baju dulu kak, permisi." ucap Senja dan berlalu pergi meninggalkan Raya

Setelah mengganti bajunya Senja berjalan mendekat kasir untuk menggantikan Bunga. Selang berapa menit akhirnya ada beberapa pelanggan yang masuk untuk membeli.

*****

Langit memiliki janji dengan teman-temannya setelah sholat isya, ia telah menyelesaikan sholatnya dan bersiap-siap untuk pergi ke basecamp. Kaos hitam dengan jaket kulit yang memiliki lambang singa di belakangnya, ia menuruni anak tangga disana telah terdapat Bi Sur yang tengah menutup pintu.

"Aden mau kemana?" tanya Bi Sur pada Langit

"Langit mau ke basecamp Bi." jawabnya, Bi Sur pun mengganguk tanda mengerti.

"Hati-hati Den." ucap Bi Sur yang langsung mendapat acungan jempol dari Langit

Malam yang indah dengan taburan bintang, katakan bahwa suasana hati Langit tengah bahagia saat ini. Setelah kepergian sang Mama membuat Langit enggan untuk tersenyum, namun senyuman itu kembali saat ia bertemu dengan Senja, banyak teman bahkan banyak keluarga yang sayang masih belum bisa membuat Langit merasa bahwa ia bahagia.

Basecamp saat ini hanya dipenuhi oleh motor dari inti blacklion, sedangkan yang lainnya tidak pergi ke basecamp. Sebenarnya setiap malam Jum'at mereka memang sengaja untuk tidak berkumpul di basecamp. Namun kali ini ada urusan penting makanya mereka berkumpul itupun hanya anggota inti.

"Nah ini yang ditunggu-tunggu dari tadi," ucap Darren yang memang sudah menunggu dari tadi.

"Udah kumpul semua?" tanya Langit pada yang lainnya

"Udah dong bos," ucap Ryan. Tetapi Langit masih mencari salah satu anak buahnya, "si Reza lagi di kamar mandi." lanjutnya, tak lama akhirnya Reza pun keluar dari dari toilet.

"Karena udah kumpul semua gue mulai aja biar tidak bertele-tele, jadi begini_" ucap Langit, yang lainnya memperhatikan Langit dengan fokus "gue punya rencana untuk pergi kepuncak, awalnya gue cuma pengen berdua sama Senja, tapi setelah gue pikir-pikir lagi mungkin kalau ramai lebih seru." lanjut Langit teman-temannya yang lain bersorak senang

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang