HAPPY READING ❤️❤️"Wah, cantik banget." ucap Senja yang kegirangan
Senja menggigit bibir bawahnya ia terharu melihat semua ini apakah Langit menyiapkan semua ini hanya untuknya? Senja beralih menatap Langit sebuah senyuman yang Langit berikan membuat Senja juga membalas senyuman hangat itu.
"Kenapa gak suka ya?" tanya Langit sambil melihat sekeliling rooftop yang sudah ia dekor dengan sangat baik
"Enggak kok, gue suka bahkan suka banget. Lagian juga tempatnya cantik." pujinya sambil melihat sekeliling rooftop itu
"Iya cantik kayak kamu," cicitnya yang sangat pelan bahkan Senja pun tidak terlalu dengar jelas.
"Ha? Lo ngomong sesuatu?" tanya Senja pada Langit yang tengah berjalan mendekat ke arahnya
"Gue enggak ngomong apa-apa kok, udah sekarang lo duduk di sini." ajak Langit yang menuntun Senja untuk duduk di bangku yang sudah tersedia disana
Senja duduk sambil menatap hidangan yang berada di atas meja tersebut, Langit masih tersenyum melihat Senja sangat cantik malam ini dan ia pastikan bahwa Senja akan menjadi miliknya. Senja duduk sambil menatap Chocolate lava cake yang tersaji di atas meja tersebut.
"Ayo di makan, gue beli ini khusus buat lo." ucap Langit yang menyodorkan Chocolate lava cake tersebut
"Lo tau dari mana kalau gue suka sama makanan ini?" tanya Senja sambil melahap cake tersebut
"Ya tau lah, masak gue gak tau makanan favorit lo. Jangankan makanan favorit lo, kisah hidup lo aja gue tau. Meskipun gak terlalu tau banyak sih." ucapnya yang menampilkan deretan gigi putihnya
Senja hanya mengangguk-ngangguk ia masih melahap cake tersebut, Langit yang melihatnya tersenyum seperti anak kecil yang baru saja di beri makanan. Senja fokus dengan makanannya hingga manik matanya melihat sebuah kotak berwarna putih yang Langit sodorkan di dekatnya.
"I-ini kan kalung-"
"Iya itu kalung punya lo, gue balikin kalung itu ke pemiliknya. Gue tau betapa sayangnya lo sama kalung itu, so lo boleh ambil kalung itu." jelasnya panjang lebar membuat Senja mengambil kalung itu dan menatap kalung tersebut
"Gak usah nangis cengeng banget sih," ledeknya membuat Senja mengerucutkan bibirnya.
"Makasih," ucap Senja yang menatap Langit dengan senyum khasnya.
"Lo tunggu disini gue ke bawah sebentar," suruhnya membuat Senja mengangguk.
Senja sekarang berada di atas rooftop sendiri, ia memandang ibu kota dari atas rooftop sangat indah itu yang ia pikirkan. Gedung-gedung tinggi dengan lampu yang menyala, jalan raya yang banyak di lewati oleh mobil dan juga kendaraan lainnya. Senja tak henti-hentinya tersenyum, ia sangat berharap bahwa malam yang penuh bahagia ini tidak akan pernah berubah.
Suara melodi piano yang terdengar membuat Senja mencari ke arah sumber suara namun nihil, ia tak melihat adanya seseorang yang tengah memainkan piano di dekat sini. Lampu rooftop tiba-tiba saja mati membuat Senja terkejut ia mencoba meneriaki nama Langit, tetapi suara klakson motor yang bunyinya nyaring membuat Senja menutup telinganya dan mencoba mendekat ke arah tepi rooftop yang di beri pagar.
Mata Senja terbelalak melihat deretan motor yang membentuk sebuah kata i Love you, Senja juga di buat kaget saat melihat banner yang di angkat tinggi-tinggi yang bertulis Will You Be Mine? Sudah cukup malam ini jantung Senja di buat berdebar sangat kencang, tanpa ia sadari Langit sudah berada di belakangnya. Pria bertubuh tinggi dan putih itu tersenyum ketika Senja membalikkan tubuhnya untuk melihat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakrawala Senja |End|
Teen Fiction(DON'T FORGET TO VOTE, COMENT, AND FOLLOW🤗) Kenangan-kenangan masalalu yang masih menghantui seorang laki-laki berparas tampan ini, Elvaro Langit Anderson ketua geng yang ia bentuk bernama Blacklion. Pertaruhan antara dirinya dan seorang laki-laki...