23. Cemburu ? (2)

713 40 126
                                    


Aku mau ucapin makasih dan maaf untuk kalian semua, makasih karena udah mau baca cerita aku dan maaf karena aku jarang up atau keterlambatan aku up. Tapi untuk kedepannya aku usahain untuk sering-sering up, salam hangat dari aku untuk kalian semua❤️❤️

HAPPY READING

Bel sekolah telah berbunyi menandakan bahwa sekolah sudah memasuki jam pelajaran, begitu juga dengan teman-teman Langit mereka sudah berada di dalam kelas kecuali Langit. Seperti kelas pada umumnya bahwa jika tidak ada guru maka kelas akan ribut bagaikan di pasar, sudah hampir pukul 8:00 namun Langit belum juga tiba di sekolah.

"Langit kemana sih?" tanya Jay yang sibuk menunggu Langit datang

"Masih molor kali, gara-gara kita pulang jam 3:00 subuh." ucap Arjuna yang masih ngantuk

"Emang kalian kemana?" tanya Reza karena dari malam tadi hingga saat ini belum menghidupkan ponselnya

"Ini nih si bocah kampret ngajakin kita ke club' tahu-tahu balik tepar anjing." maki si Darren, ia juga ikut pergi bersama Langit, Jay, Arjuna dan Ryan.

"Pertanyaannya ngapain lo ikut anjirt?" tanya Reza sambil mengetuk kepala Darren

"Ya karena gue bosan di rumah, lagian juga gue jam 23:00 udah pulang bareng si Ryan." jawab Darren, ia bisa saja pergi bersama Arden tetapi Arden tidak mau ikut dengan alasan bahwa ia capek.

"Lah biasanya si Ryan pulang gak jam segitu deh," celetuk Reza yang heran dengan sikap Ryan.

"Kalau udah punya pawang mah gitu," ucap Arden yang sudah paham mengapa Ryan pulang lebih cepat.

"Ya gimana, nanti dia marah, ngambek terus minta putus kan gue yang repot." ucap Ryan yang langsung di buat plongo oleh yang lainnya

"Ya Allah gue berharap semoga si Jay juga cepet-cepet dapat pawang biar dia berubah." celetuk Reza yang mendoakan Jay agar mendapatkan pacar

"Berubah jadi apatuh?" tanya Darren yang langsung di saut oleh Arjuna

"Jadi monyet."

"Anak setan," maki Jay yang langsung menampakkan wajah seramnya tetapi malah di tertawakan oleh teman-temannya.

"Si Langit kalau tidur udah kayak kebo, rumahnya ke bakar paling juga gak akan sadar." ucap Ryan yang sudah tau bagaimana jika Langit sudah tidur

"Gue juga pasti sama kayak Langit, tetapi masalahnya nyokap gue pagi-pagi udah ngegedor pintu kamar gue kayak orang tawuran anjir. Engsel pintu kamar gue hampir lepas gara-gara nyokap gue." ucap Arjuna yang bercerita bagaiman tadi pagi ia bangun tidur, teman-temannya tertawa melihat Arjuna setertekan itu.

"Emak-emak pasti gitu kalau udah ngamuk beh, dunia dan seisinya juga bisa hancur." ucap Jay membuat yang lainnya tertawa

"Coba lo telpon Langit," suruh Arden pada Arjuna namun Arjuna menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Gue gak mau ah yang ada nih ya gue di maki sama Langit." ucap Arjuna

"Suruh Ezra aja soalnyakan Langit marah juga pasti gak diladenin sama si Ezra," ucap Arjuna.

Ezra yang sedari tadi diam sambil membaringkan kepalanya kini sudah tegak sambil mengeluarkan handphonenya, Ezra menekan kontak Langit dan tak butuh waktu lama panggilannya tersambung.

"Halo! Ngapain sih nelpon gue pagi-pagi anjing!" ucap Langit di sebrang sana "gak tau apa orang lagi tidur." lanjutnya

"Nah kan apa gue bilang pasti langsung di maki sama Langit." ucap Arjuna membuat yang lainnya mengangguk paham

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang