11. awal mula (2)

906 43 151
                                    


"Aku masih binggung kenapa orang-orang sangat menyukai senja. Padahal ia hanya datang menyapa lalu pergi begitu saja"

~SUL~

HAPPY READING!!!


Pintu rooftop terbuka menampilkan seorang laki-laki dengan tampilan berantakan sama seperti Langit, masuk ke dalam rooftop membuat Langit langsung bangun dari tidurnya dan menatap laki-laki yang baru saja tiba itu.

"Ck, ganggu." gumam Langit sambil mematikan puntung rokoknya. Langit berniat pergi dari rooftop tapi ia di tahan oleh orang itu.

"Duduk aja dulu," ucapnya sambil mengambil posisi duduk di depan Langit. "Ada yang mau gue omongin sama lo." lanjutnya.

Dengan berat hati Langit kembali lagi duduk di posisinya, ia menatap tajam ke arah seseorang yang bername tag Fajar Pratama adipura. Iya, ternyata orang itu adalah Fajar. Ia sengaja mencari Langit ke sini karena ada hal serius yang ingin di bicarakan.

"Gue liat kayanya lo makin dekat ya sama Senja." ucap Fajar sambil mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya. Dan mengambil salah satu puntung rokok untuk di hisapnya.

Langit yang mendengar itu hanya menatap datar ke arah Fajar. "Lo kalau mau ngomongin hal yang gak penting, mending lo cabut dari sini." Langit mulai muak dengan tingkah Fajar yang bertele-tele.

"Gue ada penawaran buat lo, dan mungkin ini akan sangat menguntungkan." ucap Fajar membuat Langit menautkan kedua alisnya.

"Lo cuman harus buat Senja suka sama lo. Kalau lo berhasil buat Senja suka sama lo, gue taruhin mobil BMW i8 gue." ketika Langit mendengar ucapan Fajar ia sedikit terkejut dengan penawaran Fajar.

"Jadi jika salah satu dari kita yang berhasil membuat Senja luluh tapi, dengan kuensekuensi lo gak boleh suka balik sama Senja. Tapi ya kalau lo takut, ya gak usah." lanjutnya membuat Langit tersenyum miring. Bisa-bisanya Fajar, secara tidak langsung menantang Langit.

"Cupu!" satu kata itu keluar dari mulut Langit membuat Fajar terdiam tapi detik berikutnya ia tersenyum miring.

Fajar menatap Langit yang kembali bangkit dari tempat duduknya. "Ayolah Langit, masa sifat brengsek bokap lo, gak turun di lo." Fajar sengaja memanas-manasi Langit.

"Jangan samain gue sama orang itu." ucap Langit menggeram di tempatnya. Membuat Fajar kembali tersenyum miring.

"Kenapa lo takut ya? Masa seorang Elvaro Langit Anderson, takut jatuh cinta sama cewe biasa kaya Senja." ucap Fajar semakin memanasi Langit. "Oh atau lu udah mengaku kalah." lanjutnya membuat Langit meraih kerah baju Fajar dan mencengkramnya kuat.

"Oke gue terima tantangan lo, kalau gue berhasil menaklukkan Senja. Lo dan anak buah lo Tiger's harus mengaku kalah dari gue dan Blacklion lainnya." ucap Langit semakin kuat cengkramannya di kerah baju Fajar.

"Oke tapi begitu juga sebaliknya," ucap Fajar dan di angguki Langit yang melepaskan cengkramannya secara kasar.

Langit berbalik untuk meninggalkan rooftop tapi sebelum Langit hilang di balik pintu Fajar kembali membuka suara. "Kalau gue yang menang, lo bakal naruhin apa?"

"Lo bisa milih semua mobil yang ada di garasi gue." ucap Langit tanpa berbalik dan detik berikutnya ia benar-benar keluar dari rooftop. Meninggalkan Fajar yang tersenyum senang, ia harus memikirkan cara supaya Senja suka kepadanya dan memenangkan taruhan ini.

*****

Bel istirahat berbunyi membuat seluruh siswa berjalan menyerbu kantin, sedangkan ke 6 inti blacklion masih berada di dalam kelas. Langit berjalan menuju ke arah kelasnya, ia langsung menghampiri Ezra yang tengah duduk melamun.

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang