52. Sebuah kebenaran

509 16 0
                                    


HAPPY READING ❤️❤️

52. Sebuah kebenaran

Setelah pulang sekolah, Langit langsung pulang kerumah, seperti yang ia lihat bahwa Fajar tidak pulang kerumahnya melainkan kerumah lamanya. Langit pergi keruangan Papanya untuk mencari beberapa dokumen dirinya, tanpa ia sadari sebuah foto terjatuh tepat mengenai kakinya. Langit yang tersadar langsung melihat kebawah.

"Pakek jatoh segala, emang apaan sih itu." dumelnya sambil berjongkok menggambil foto itu

Saat ia membalikan foto itu, betapa terkejutnya saat ia melihat sebuah foto dimana didalamnya terdapat seorang perempuan dan anak laki-laki dalam gendongannya. Langit tahu betul bahwa itu buka. Mamanya.

"Ini kan,"

Bandung-Jakarta, 7 tahun silam.

Mobil hitam bermerek Avanza itu melaju kencang di jalan tol menuju Jakarta, Langit binggung ada apa sebenarnya ini. Saat setelah meniupkan lilin ulang tahunnya, ia langsung ditarik oleh Felicia menuju mobil. Langit duduk terdiam di bangku sebelah kemudi, tanpa banyak bicara ia hanya melihat jalanan.

Felicia mengendarai mobil itu sambil menangis, tanpa memikirkan Langit yang saat ini tengah bersamanya. Setelah memakan waktu yang cukup lama, akhirnya mereka sampai di Jakarta, tetap mobil itu melaju menuju kediaman Anderson.

"Apa Papa melakukan kesalahan?" pertanyaan itu keluar dari dalam hati Langit

Mobil itu berhenti di depan gerbang rumah Anderson, mereka berdua masuk ke dalam dengan keadaan Felicia menarik tangan Langit. Felicia membuka pintu rumah itu dengan kuat, bahkan yang didalamnya sangat terkejut.

Brakkk

Felicia dapat melihat bahwa disana terdapat Erick dan juga perempuan yang tengah menggenggam tangan anak kecil yang berusia 1 tahun lebih muda dari Langit. Felicia berjalan ke arah keduanya sembari melepaskan genggaman tangan Langit, dengan sangat emosi ia menampar wajah Erick dengan sangat keras.

"Brengsek! Dasar bajingan! Kamu bisa-bisanya selingkuh di belakang aku Mas!" bentaknya dengan mata yang memerah

"Sayang, dengarkan aku dulu..."

"Cukup! Aku tidak ingin mendengar omong kosong mu itu, brengsek!" ucap Felicia yang memotong ucapan Erick

"Kau, perempuan tidak tahu diri! Perempuan murahan yang ingin berselingkuh dengan suami orang! Apa yang kau ingin kan ha?! Harta iya?!" tanya Felicia dengan amarah yang memburu

"Aku tidak ingin harta mu nyonya, aku hanya ingin pengakuan suami mu atas anak ku ini!" ucap perempuan itu sambil menunjukkan anak laki-laki yang bersamanya saat ini

"Sejak kapan? Sejak kapan kalian bermain di belakang ku?!" tanya Felicia

"Sejak anak mu berusia 1 tahun nyonya," ucap wanita itu.

Felicia terkejut, ia tidak menyangka bahwa Erick selama ini selingkuh dibelakang dirinya.

"Kami bahkan sudah menikah siri dan memiliki anak, ini hasil dari pernikahan siri kami!" ucap wanita itu lagi sambil menunjukkan anak laki-laki itu

"Mas, apa salah ku? Apa? Kenapa kamu begini ha, kamu bohongin aku bertahun-tahun lamanya, kamu gak mikirin perasaan aku, perasaan El?" tanya Felicia dengan derai air mata yang sudah tak bisa dibendung lagi

Langit tetap diam di tempatnya, umur 10 tahun sudah mengerti akan satu hal yaitu perselingkuhan! Langit mencermati setiap yang terjadi.

"Fel, dengar kan aku-"

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang