53. Pengkhianat (?)

637 13 0
                                    


HAPPY READING ❤️❤️

53. Pengkhianat (?)

2 Minggu kemudian

Senja sedang berada di dalam mobil hitam yang telah disediakan oleh sekolah untuk menghantarkan dirinya ke asrama untuk olimpiade, dimana seharusnya ia pergi pagi tapi, malah di cancel dan ia harus pergi pada sore hari.

Senja tampak tetap belajar walaupun sedang berada di dalam mobil, ia harus belajar dengan bersungguh-sungguh dan memenangkan olimpiade ini karena dengan ini ia bisa membanggakan bunda, sekolah dan tentu saja hadiah olimpiade ini beasiswa kuliah ke universitas yang sangat di idam-idamkan Senja.

"Ayah doa 'kan Senja dari atas sana yaa, Senja ga bakalan ngecewain bunda sama ayah." monolog Senja, ia perlahan menutup bukunya menatap pantulan senja dari ufuk barat.

Hingga ketika asik memandangi jalanan yang berview senja yang sangat indah sore ini Senja juga memperhatikan jalanan, seketika Senja terheran ini bukan arah ke jalan menuju asrama olimpiadenya.

"Maaf pak, ini kita kok lewat sini ya, bukannya kalo lewat sini jalannya makin jauh ya." ujar Senja sembari memperhatikan sang supir dari kursi penumpang.

Wajah yang tertutup dengan masker dan topi membuat Senja sedikit ragu untuk naik tadi, tapi ketika di yakinkan oleh gurunya, Senja mau tidak mau naik ke dalam mobil ini.

Sang supir tak menjawab pertanyaan Senja, ia hanya memperhatikan Senja dari kaca spion yang ada di dalam mobil itu, ia menatap Senja yang sedikit ketakutan. Hingga tiba-tiba saja mobil yang di naiki oleh Senja berhenti di salah satu jalan kosong tanpa ada banyak pengendara yang lewat di sana, membuat Senja panik.

"Kok berhenti pak, ini bukan asrama saya, kenapa ga puter balik aja." pertanyaan Senja lagi-lagi di acuhkan, jujur Senja sudah menahan ketakutan, ia semakin takut ketika tiba-tiba saja supir yang membawa mobil turun dan membuka paksa Senja untuk turun dari mobil.

"Gak!! Apa-apaan sih!! Saya gak mau." bantah Senja, ia menolak keras tangan yang ingin memaksanya keluar dari mobil itu.

"Ayo keluar!! Lo gak akan bisa kabur Senja." ujar supir yang ternyata Senja mengenal orang ini, ia adalah Ridho salah satu inti dari AGRARES.

"Lo?! Lepasin gue!! Apa maksud lo hah! Ngapain lo bawa gue tempat kek gini, mana pak supir yang seharusnya yang nganterin gue ke asrama olimpiade!!" Senja membelalakkan matanya, ia terkejut ketika melihat ternyata ia di bawa oleh salah seorang dari orang yang sangat di waspadai oleh Langit.

"Gue ga bakalan lepasin lo! Nungguin bos gue gak akan lama." ucap Ridho membuat Senja langsung tau siapa bos yang di maksudnya.

"Gue ga ada waktu buat main-main ya, gue harus segera ke asrama malam ini," Senja sebisa mungkin ingin lari dengan cara baik-baik.

"Eits, kata siapa lo bisa pergi gitu aja hah!"

Perhatian Senja teralih oleh suara langkah kaki, jantungnya berdebar dengan cepat tat kala melihat Kevin yang baru saja tiba. Laki-laki dengan perawakan ganas dan menakutkan, Kevin berjalan mendekati Senja sembari menyentuh dagu gadis itu.

Senja langsung memalingkan wajahnya agar Kevin tidak jadi menyentuhnya, Kevin sedikit terkekeh saat melihat perilaku Senja kepadanya.

"Gue nangkap lo cuman untuk jadi umpan, so lo gak perlu takut." bisik Kevin dengan suara husky-nya

"Sialan lo!"

*****

Langit sedang berada di basecamp sendiri, teman-temannya yang lain belum ada yang datang. Sembari menghisap putung rokoknya, suara deringan telpon membuat pandangan Langit langsung teralihkan. Dahi Langit berkerut saat melihat nama Senja tertera disana, tangan kekar itu menggangkat telpon dari Senja dengan perasaan campur aduk.

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang