HAPPY READING!!!Bel masuk berbunyi membuat seluruh siswa siswi berlarian masuk ke dalam kelas, IPA 2 sedang ribut ributnya karena guru yang bersangkutan tidak masuk. Ketua kelas IPA 2 datang dengan membawa informasi membuat seluruh atensi melihat ke arahnya.
"Perhatian semuanya jadi gini, karena jadwal mapel kita di ubah pelajaran kimia kita bentrok dengan kelas sebelah, jadi Bu Rani minta kita untuk berkumpul di ruangan aula kita belajar sama-sama dengan anak IPA 6." ucap Bagas membuat seluruh kelas ribut apa lagi yang cewek cewek makin semangat, kapan lagi kan bisa belajar bareng sama anak IPA 6 yang bermayoritas kumpulan anak Blacklion.
Ruangan Aula sekarang berisikan gabungan anak-anak IPA 2 dan IPA 6, Senja bisa melihat keberadaan Langit yang duduk paling belakang dekat pojokan, mata mereka tidak sengaja saling bertemu hingga Senja yang memutuskan kontak mata lebih dulu dengan Langit. Ibu Rani selaku guru kimia sekaligus guru BK berjalan memasuki ruangan aula membuat seluruh atensi mengarah padanya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, dan selamat pagi semuanya." ucapan salam dari Bu Rani
"Waallaikumsallam warahmatullahi wabarokatuh, selamat pagi Bu." ucap seluruh anak-anak IPA 2 dan IPA 6 serentak
"Ibu mengumpulkan kalian disini karena jadwal ibu bentrok jadi, Ibu minta perhatian seluruhnya untuk mendengarkan saya menjelaskan di depan." ucap Bu Rani lantang
"Sebelum itu Ibu mau yang di belakang kalian jangan buat keributan selagi saya mengajar, oh hai Langit selamat datang di sekolah ini lagi." ucap Bu Rani membuat seluruhnya melihat ke arah mereka
Bu Rani menjelaskan materi di depan, sedangkan yang di belakang sudah mulai ribut.
"Ar Lo liat dah Bu Rani makin hari makin bahenol euy." ucap Jay membuat teman temannya tertawa kecil"Berdosa kamu Jay," timpal Daren di sela tawanya.
"Saya di sini dengar suara tawa kalian, kalian ini memang selalu buat keributan di jam pelajaran saya." suara lengkingan yang di keluarkan Bu Rani
"Saya mau Langit, Jay, Daren, Arjuna, Ryan dan Ar, dimana Arden?" tanya Bu Rani yang tak Melihat Arden di dalam ruangan
"Arden sakit Bu." ucap Daren
"Oh baiklah, kalau begitu kalian berenam silahkan bawa bangku Kalian dan duduk di deretan paling depan." suruh Bu Rani kepada kelimanya
"Eh Bu mohon izin saya duduk di sebelah Amanda aja Bu biar semangat belajarnya." ucap Ryan yang langsung di soraki oleh yang lainnya
"Silahkan dan kalian cepat kemari, sedangkan Ezra Ibu tidak mau kamu di cemari oleh teman-teman kamu silahkan kamu duduk di sebelah Kezia." ucap Bu Rani yang langsung di turuti oleh Ezra
Langit berdiri ingin keluar dari ruangan namun ketika mendengar suara dari Bu Rani ia menghentikan langkahnya dan membalikan badannya menghadap Bu Rani dengan muka datarnya.
"Mau kemana kamu Langit? Jam pelajaran saya belum selesai." ucap Bu Rani
"Saya tau Bu, masuk pelajaran ibu buat kepala saya pusing apa lagi pas ibu nerangin di depan saya ngak ngerti sama sekali, makannya saya berinisiatif untuk keluar." ucap Langit dengan santainya
"Kalau begitu silahkan kamu duduk di sebelah Senja, jadi jika kamu tidak paham atau tidak mengerti apa yang saya jelaskan kamu bisa nanya Senja atau nanya ke saya langsung." ucap Bu Rani yang masih bisa di bantah oleh Langit
"Ngak mau Bu, lebih baik saya keluar aja." Bantahannya lagi
"Kamu pilih untuk tetap di sini sampai jam pelajaran saya selesai, atau nilai kimia kamu saya merah kan selama satu semester ini." Putus Bu Rani membuat Langit pasrah dan berjalan duduk di sebelah Senja
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakrawala Senja |End|
Teen Fiction(DON'T FORGET TO VOTE, COMENT, AND FOLLOW🤗) Kenangan-kenangan masalalu yang masih menghantui seorang laki-laki berparas tampan ini, Elvaro Langit Anderson ketua geng yang ia bentuk bernama Blacklion. Pertaruhan antara dirinya dan seorang laki-laki...