16. Sakit

1K 39 58
                                    

Happy reading ❤️

Senja dan Fajar kini sudah berada di dalam perpustakaan, Fajar meminta bantuan Senja untuk mengajar Matematika padanya. Senja membuka buku matematika milik Fajar soal-soal latihan yang bertabur tak indah di atas buku itu, bagaimana mau indah tulisan Fajar seperti tulisan dokter Senja saja tidak bisa baca tulisan Fajar sedikit pun.

"Ini tulisan lo? Gue gak paham," ucap Senja dengan cenggiran tidak enak hatinya.

"Iya juga sih, gini aja biar gue bacain soalnya." saran Fajar, Senja pun mengangguk setuju dengan saran Fajar.

Fajar membaca soal yang ia tulis dan disalin oleh Senja hingga soal selesai, Fajar melihat ke arah Senja yang tengah berpikir untuk jawaban soal-soal itu. Seulas senyum yang terpatri di bibir Fajar ketika menatap Senja 'Cantik' kata itu yang terlintas di benak Fajar.

"Jar, lo ada catatannya ga?" tanya Senja membuat Fajar tersadar.

"Oh catatannya, hmm itu gue ga nyatet soalnya gue sering bolos di jam pelajaran  Bu Siska." ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Sama aja sama Langit, kalau gitu bentar ya gue cari dulu buku paketnya." ucap Senja sambil berjalan ke arah rak-rak buku

Senja berjalan ke arah rak-rak buku yang berjejer rapi disana, sedangkan Fajar duduk manis di meja yang sudah di sediakan di dalam perpustakaan. Fajar terus menatap Senja yang tengah mencari buku yang ingin ia cari.

Senja berjinjit untuk mengambil buku yang berada di atas sekali, ia melihat sekeliling tidak ada bangku terdekat yang bisa ia gunakan. Ketika Senja Sedang berusaha untuk menggapai buku tersebut tangan besar sudah meraihnya lebih dulu.

Senja terkejut lalu reflek berbalik badan, wajah Fajar yang begitu dekat dengan Senja membuat Senja langsung mendorong tubuh Fajar agar menjauh darinya.

"Ma....ma....maaf gue ga sengaja," cicitnya sambil menautkan kedua tangannya.

"Iya ga papa ih, gitu amat gue gak akan macem-macem kok," ucap Fajar kembali mendekat ke arah Senja. "Lain kali kalau butuh bantuan bilang jangan kayak tadi itu namanya nyusahin diri sendiri, cantik." ucap Fajar sambil mencubit hidung milik Senja.

Senja hanya tersenyum kikuk, ia terlalu kaget mendapati Fajar begitu dekat dengannya. Senja kembali ke tempat duduknya, dan kembali berkutat dengan buku-buku. Untung saja sekarang kelas Senja lagi jamkos, dan lebih memilih belajar bersama Fajar hingga bel pulang berbunyi.

"Makasih ya udah mau bantuin gue belajar." ucap Fajar pada Senja yang tengah merapikan buku-bukunya.

"Iya gue seneng kok bisa bantuin lo, Kalau gitu gue mau ke kelas dulu, mau ambil tas." ucap Senja mulai berjalan keluar dari perpustakaan.

Fajar menatap Senja yang mulai menjauh, dan ketika Senja sudah hilang di persimpangan koridor, Fajar mulai berlari ke arah kelasnya, berniat untuk mengambil tasnya. Ia harus cepat sampai di kelas Senja agar ia tidak keduluan Langit.

Sedangkan Senja, sesampainya ia di kelasnya hanya tertinggal tasnya. Padahal Amanda dan Kezia sudah mengabarinya untuk membawakan tas Senja ke perpustakaan tadi, tapi Senja menolak, ia tidak mau menyusahkan teman-temannya.

Setelah mengambil tasnya, Senja kira ia akan pulang dengan aman tapi sayangnya ekspetasi tidak sesuai dengan realita. Pasalnya Langit dan Fajar sudah menunggunya di depan kelas.

"Kalian ngapain di sini?" tanya Senja pada Langit dan Fajar.

"Ya nganterin lo pulanglah."

Ucap Langit dan Fajar secara bersamaan, tatapan mereka saling menyalak satu sama lain. Senja menatap Langit dan Fajar secara bergantian.

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang