40. Party & Holiday (2)

526 18 2
                                    

HAPPY READING ❤️❤️

40. Party & Holiday (2)

"Aku mau cerita!" ucap mereka dengan serentak

Senyum dari keduanya tak hilang begitu saja, Langit dengan sangat senangnya langsung memeluk Senja dengan sangat erat seakan-akan ia takut untuk kehilangan Senja. Luka yang belum sembuh namun hadir seseorang sebagai penutup luka itu.

"Kamu mau cerita apa?" tanya Senja dengan sangat penasaran, Langit yang masih mengontrol nafasnya kembali tersenyum.

"Kamu ingat, kita pernah ketemu di kebun teh punya papa aku, terus kamu bilang kalau aku sombong." ucap Langit yang kembali bercerita tentang pertemuannya kala itu

"Aku ingat, maaf ya udah bilang kamu sombong waktu itu meskipun kenyataannya emang iya kamu tuh sombong." ucap Senja dengan terkekeh

"Sekarang kamu, mau cerita apa?" tanya Langit yang penasaran dengan cerita Senja

"Aku baru ingat tentang Villa ini, pohon Pinus, kebun teh, dan juga kamu. Kamu lihat pohon Pinus itu, dulu aku sembunyi disitu buat liat kamu." Senja bercerita sambil menunjuk pohon Pinus yang berada di halaman Villa Langit

"Kenapa kamu gak mau nyamperin aku waktu itu?" tanya Langit

"Pengennya gitu tapi kata orang, anak juragan kayak kamu mana mau main sama rakyat biasa kayak aku," ucap Senja yang langsung mendapat jitak kan dari Langit.

"Enak banget ngomong, buktinya rakyat biasa kayak kamu bisa pacaran sama anak juragan kayak aku." ucapan Langit barusan membuat Senja terkekeh

"I love you!"

"Astaghfirullah, telinga hamba telah kotor ya Allah." teriak Arjuna dari ambang pintu, setelah mendengar ucapan Langit barusan.

"Kampret, malah nguping!" protes Langit

"Nguping kata lo? Lo aja yang gak tau tempat." ucap Arjuna yang tak ingin kalah dari Langit

"Minggir!" ucapan ketus dari Reza membuat Arjuna minggir agar Reza bisa lewat

"Tuh anak kenapa?" tanya Arjuna pada Jay, soalnya mereka tadi pergi melihat sekitar, Reza, Amanda, Geby, Jay, dan Ryan.

"Gak tau, tadi pas lagi lihat-lihat kebun teh, handphone Reza bunyi. Gak lama di angkat, dia langsung gak mood kayak gitu." jelas Jay, semuanya langsung melihat satu-sama lainnya.

"Ngapain pada lihat-lihatan sih, ayo masuk udah mau Maghrib nih." ajak Arden yang sedari tadi duduk di teras Villa

*****

Di meja makan saat ini hanya bunyi dentingan suara sendok, garpu dan piring. Tidak ada yang memulai obrolan lebih dulu, mereka sibuk dengan makannya masing-masing. Tak lama beberapa sudah siap makan, dan berlalu pergi menuju ke ruang keluarga.

"Eh eh, ayo nonton film." ajak Darren yang bersemangat

"Nah ayok, pasti seru." timpal Vania yang ikut bersemangat

"Film apaan?" tanya Jay yang ikut duduk di samping Darren

"Film horor gimana?" tanya Ryan, yang langsung diangguk setuju oleh Jay dan juga Darren

"Boleh juga tuh, ayo lah." jawab Amanda yang berada di samping Ryan

"Ada apa nih?" tanya Senja yang baru saja tiba dengan makanan ia bawa

"Wih makin seru nih kalau nonton ada cemilan." ucap Arjuna yang langsung mengambil makanan itu dari tangan Senja

"Mau nonton apa emang?" tanya Senja dan mengambil tempat duduk yang masih kosong

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang