49. Spesial dinner

404 14 0
                                    


HAPPY READING ❤️

49. Spesial dinner

Koridor yang telah dipenuhi oleh siswa-siswi SMA Angkasa, Senja perempuan itu terlihat sedikit heran setelah keluar dari ruangan administrasi. Manik matanya melihat ke arah Langit yang baru saja tiba bersama Ezra disebelahnya, dengan cepat gadis itu berlari mengejar Langit.

"Langit!" teriaknya tanpa tau malu

Langit merasa ada yang memanggilnya pun langsung menoleh ke belakang, ternyata kekasihnya lah yang telah memanggil dirinya. Raut wajah Senja saat ini sedang tidak bersahabat, Langit yakin bahwa bom akan meledak sebentar lagi.

"Aku mau ngomong sama kamu! Aku kan udah bilang jangan ngelakuin hal apapun tanpa sepengetahuan aku, aku juga udah bilang untuk gak bantu aku soal keuangan. Kamu mikir gak sih! Sebelum ngelakuin hal itu dipikir dulu! Jangan asal-" ucapan Senja terpotong karena Langit

"Kamu nih ngomong apa sih, tiba-tiba ngomel-ngomel gak jelas. Jelasin coba pelan-pelan," ucap Langit yang heran dengan Senja. Ezra, jangan ditanya laki-laki itu sekarang seperti orang bodoh yang melihat pertengkaran sepasang kekasih ini.

"Bilang sama aku, kalau kamu yang udah bayar uang spp aku, kan?!" tanya Senja dengan mendelik tak suka

"Kapan? Perasaan aku gak ada tuh bayar uang spp sekolah kamu." ucap Langi yang heran atas tuduhan Senja

"Jangan bohong!" desaknya membuat Langit menghela nafasnya

"Beneran sayang, aku gak bohong." ucap Langit membuat Senja sedikit tenang

"Wih, wih ada apa nih?" tanya Amanda yang tiba-tiba saja datang

"Tau nih, temen lo nuduh gue yang bayarin uang spp-nya." adu Langit pada perempuan berpita pink di rambutnya

"Oh uang spp, bukan Langit Sen, tapi Kezia." Amanda langsung menutup mulutnya secara spontan, padahal ia telah berjanji pada Kezia untuk tidak mengatakan pada Senja.

"Maksud lo?" tanya Senja yang kaget atas pernyataan Amanda

"Maaf Sen, kalau lo mau tau lebih penjelasannya, gue saranin lo tanya Kezia aja." ucap Amanda sedikit pelan

"Tuh!" ucap Ezra sambil menunjuk perempuan yang tengah berjalan ke arah mereka

Kezia yang baru saja tiba langsung dilihat seperti itu membuat dirinya risih, apa lagi tatapan Senja seperti membutuhkan penjelasan. Ah, Kezia rasa Senja sudah mengetahui hal ini. Ia pun langsung melihat Amanda yang tengah menyengir tak berdosa.

"Gue bantu lo karena lo udah baik sama kita berdua, ini cuman hal kecil gak sebanding sama kebaikan lo." ucap Kezia yang langsung diangguk setuju oleh Amanda

"Tapi kan, gak usah kayak gini juga. Gue ngerasa gak enak sama kalian berdua, nih ambil aja dulu sebagian uangnya, nanti separuhnya lagi gue cicil." ucap Senja yang langsung di tolak mentah-mentah oleh Kezia

"Lo aja yang nerima Mand," ucap Senja sambil menyodorkan beberapa lembar uang itu.

"Eh gak bisa, gue gak bantu apa-apa sebenarnya, yang bayarin sepenuhnya itu si Kezia bukan gue." ucap Amanda yang ikut menolak uang itu

"Gue yakin, cowok lo kalau bantuin lo bayar uang spp terus lo mau balikin uangnya juga dia gak akan mau," ucap Kezia yang sambil melirik Langit "denger uang itu gue terima karena hasil dari pertandingan karate gue!"

"Tuh kan, lo tuh seharusnya nikmati uang hasil kerja keras lo Kez." omel Senja lagi

"Udah diem, gue banyak uang!" ucapan Kezia barusan membuat Langit terkejut ternyata teman pacarnya ini bisa sombong juga

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang