"Kenapa kamu gak pernah cerita kalo kamu kenal Riko udah lama?"
"Mas Adi aja gak pernah nanya"
"Ya seenggaknya aku tau yang, jangan kaya tadi aku kaya orang bodoh sendiri tau gak"
"Gini ya mas, mas inget gak dulu waktu aku hamil adek dan harus dirawat. Kan kak Iko udah jagain aku disana"
"Ya kan mas mikirnya kamu kenal dia setelah kita menikah sayang" ucap Adi dengan suara tinggi
"Terus aku yang salah? Iya? Yaudah terserah mas Zi capek mau istirahat" ucap Zi ketus
Zi langsung mengambil posisi disisi ranjang dan tidur memunggungi suaminya.
"Arrrgggggghhhhh" Adi menggeram sambil menarik rambut dikepalanya
Adi langsung menyusul istrinya dan mereka tidur saling punggung memunggungi.
*
Keesokan harinya, mereka bangun dan seperti biasa lagi. Zi yang tidak lagi mempermasalahkan kejadian semalam dan Adi yang tidak mau lagi membahas masalah itu kembali.
"Yang mas berangkat ya"
"Iya mas hati-hati ya"
"Iya sayang.. cup" seperti biasa setiap akan berangkat Adi wajib mencium kening Zi untuk dijadikan sebagai penyemangat diawal ia beraktivitas.
"Abang jagain bunda sama dedek ya sayang"
"Siap ayah" ucap Al dengan gaya hormat
"Pinter anak ayah" ucap Adi dan mencium semua wajah putranya
Adi berangkat dengan menggunakan mobilnya seperti biasa dan berjalan dengan kecepatan sedang.
*
Zi kembali masuk ke rumah dan membereskan kembali sisa sarapan yang telah mereka lakukan. Mencuci piring, membersihkan meja, dan sebagainya.
'Oeekk..oeekkk..oeeekk'
"Haduh udah bangun dia" gumam Zi
"Ayok abang, bunda mau ke adek. Abang mandi sekalian aja yuk"
"Iya bunda"
Zi berjalan ke kamarnya dan menghampiri sang putri yang masih menangis kencang.
"Aduh anak bunda.. Tayang-tayang"
Ia gendong anak keduanya itu dan ia beri asi untuk anaknya sarapan.
"Abang mandi setelah dedek kenyang ya sayang"
"Oke bunda"
Setelah merasa kenyang Zi meletakan kembali anaknya dan berlanjut ke anak sulungnya. Ia siapkan semua keperluan mandi anak sulungnya itu dan memandikannya pelan-pelan.
'Oeeekkk...oeeekk..oeeekk'
"Aduh sayang, abang tinggal pake handuk ya sayang. Itu adek nangis lagi"
"Iya bunda"
Zi langsung bergegas ke anak keduanya dan ia bawa kembali ke gendongannya. Zi menggendong Yumna dengan kain yang ia miliki sehingga masih bisa membantu putranya memakai baju.
"Abang sini sayang, bunda pakein baju. Abang mau pake baju apa?"
"Tayo bunda?"
"Oke sayang, sebentar bunda cariin dulu ya.. Nah ketemu, sini itu bedaknya bunda minta tolong bawa sekalian ya sayang. Bunda sambil gendong adek soalnya"
"Iya"
Zi mulai memakaikan baju untuk anaknya seperti biasa, saat akan memakaikan celana si adek nangis kembali dan membuat Zi harus berdiri untuk menenangkan anaknya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
RomanceZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...