Syarat

3.5K 190 17
                                    

Adi menarik selimut itu atas dada dan mulai memejamkan matanya.

'Ting'

Adi masih diam sambil mata yang terpejam.

'Ting'

'Ting'

Dengan perasaan kesal Adi langsung membuka matanya dan meraih ponsel yang berada di atas meja.

"Siapa sih chat sebanyak itu" gerutu Adi

Istriku ❤️❤️

📥 "Kamu makan yang banyak ya mas, istirahat yang cukup"

📥 "Obatnya jangan lupa diminum"

📥 "Aku disini baik-baik aja sama adek, kamu gak usah khawatir ya mas.. Aku sayang kamu mas❤️"

Jantung Adi mendadak berdetak 10 kali lipat lebih kencang dari biasanya. Posisi yang sebelumnya tiduran ia langsung terduduk dengan mata melotot sakinh tidak percayanya istri yang sangat ia cintai akan menghubunginya malam ini. Dengan kecepatan tinggi dia langsung menelpon Zi melalui aplikasi chat yang tersedia di ponsel pintarnya.

Namun sayang seribu sayang, ponsel Zi sudah tidak aktif kembali. Dia menelpon kembali menggunakan panggilan biasa, namun sama saja tidak membuahkan hasil sama sekali. Dengan terpaksa dia hanya bisa membalas chat itu dengan chat biasa.

Istriku ❤️

📤 "Sayang mas sakit yang tanpa kamu dan adek.. Kamu dimana yang, pulang yang maafin aku"

📤 "Kamu bilang posisi kamu yang, mas bakal jemput kamu secepatnya"

📤 "Mas juga sayang banget sama kamu.. Lebih dari diri mas sendiri, maafin mas sayang. Maafin semua kebodohan mas selama ini.. Love you"

Sialnya pesan yang dikirim oleh Adi hanya bercentang satu. Itu tandanya Zi sudah menonaktifkan ponselnya kembali. Disitu membuat Adi tergugu kembali dalam keadaan ini.

"Ma..maafin aku yang.. Tolong jangan hukum akuuu kaya gini"

"Pu..pulang sayang"

Mata Adi tertutup dengan perlahan. Tubuh yang masih lemas serta demam yang ia rasakan juga belum kunjung sembuh. Benar-benar dia tidak bisa menahan tubuhnya yang terasa remuk.

**

"Aku pengen pulang hikss. hikss" ucap Zi

"Ngapain kamu mau pulang hah" bentak seseorang

"Ma...mas Adi lagi sakit"

"Masih aja kamu mikirin suami kaya dia hah?"

"Ta...pi"

"Udah kamu disini diem aja sama anak kamu, kita gak ada niatan jahat kok sama kalian berdua. Ini perintah"

"Ta...tapi"

"Nurut Zi"

"I..iya"

Dilubuk hati Zi yang paling dalam, dia sangat ingin untuk pulang dan merawat suaminya sendiri dirumah. Dia sangat khawatir dengan kondisi suaminya saat ini, namun semua pihak melarangnya untuk bertemu Adi entah sampai kapan.

"Mas maafin Zi" gumam Zi dengan menitihkan air matanya.

**

Keesokan harinya keadaan Adi benar-benar lebih baik dari sebelumnya. Tubuhnya tak lagi demam dan terlihat lebih segar.

Cinta Kasih Ibu TiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang