"Alhamdulillah.. Akhirnya sampek juga ya mas" ucap Zi
"Iya yang.. Yaudah kita turun yuk, mama pasti udah nungguin kita"
Zi dan Adi turun dan memasuki rumah besar itu. Terlihat kedua mertuanya dan Shifa sahabatnya tersenyum ketika melihat ketiganya memasuki rumah tersebut.
"Assalamualaikum" ucap Adi dan Zi berbarengan
"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak
"Kalian bersih-bersih aja dulu, setelah itu baru makan siang bareng-bareng"
"Iya tan.." ucapan Zi terpotong
"Mama sayang"
"Ah iya ta.. Eh ma"
"Nah gitu dong.. Kamu kan sekarang juga putri papa, jadi kamu manggilnya papa mama kaya Adi dan Shifa"
"Iya ma" jawab Zi malu
"Ayok yang"
"Eh iya mas.. Bentar ya ma pa Zi ke kamar dulu. Shif gue duluan"
"Iya sayang" ucap Rita dan Dodi bebarengan
"Iya kakak ipaaar" teriak Shifa
Tinggalah mereka bertiga dikamar Adi.
Kesan pertama yang Zi dapat setelah melihat kondisi kamar Adi adalh takjub. Kamar seorang duda sangat rapi dengan cat tembok berwarna kalem dan beberapa foto bersama anak semata wayangnya yang bergantungan rapi di tembok tersebut.
Kasur yang luas dengan sprei berwarna cream serta lukisan batik di atas nya. Ada meja kecil disamping kanan dan kiri serta lampu tidur yang menggantung disisi kanan dan kiri kasur. Jendela lebar berada disamping yang langsung tembus ke taman belakang rumah dengan taman kecil disekitarnya.
"Sempurna" batin Zi
"Yang.."
"Yang" panggilan kedua Adi membuyarkan lamunan Zi
"Ah iya mas"
"Kamu mandi aja dulu, ntar baru mas"
"Iya mas.. Eh mas baju aku kan....."
"Itu dilemari ada beberapa baju sengaja aku beliin buat kamu. Langsung ambil aja"
"Iya mas"
Zi berjalan menuju lemari besar yang ada didepannya.
"Mas..""Iya yang?"
"Ini kebanyakan mas"
"Itu diruang sana masih ada lagi yang. Nanti setelah makan kamu pilihin yang gak kamu suka" Jelasnya
"Emh.. Mas, makasih"
"Iya sayang.. Yaudah mandi sana gih, mas bentar lagi mau ke kantor"
Zi bergegas ke kamar mandi. 15 menit kemudian ia keluar dengan keadaan segar dengan rambut digulung ke atas.
Mata Adi masih menatap Zi dengan tatapan tajam. Dan tanpa dia sadari Zi sudah berada tepat didepan matanya itu.
"Mas"
"Mas haloo" Ucap Zi sambil melambaikan tangannya tepat didepan wajah Adi
"Mas Adi haloo"ucap Zi sambil setengah berteriak
"Eh apa sih yang"
"Lagian siang-siang ngelamun. Ngelamunin apa kamu sih mas"
"Aku terpesona sama kecantikanmu sayang"
Blushhh.. Ucapan Adi berhasil memerahkan pipi mulus Zi.
"Mas mandi gih, mama udah nungguin dibawah" ucap Zi sambil menutup mukanya menggunakan kedua tangannya
"Alah yang gak usah malu sama suamimu ini.."
"Udah sana mas" ucap Zi sambil mendorong tubuh suaminya ke arah kamar mandinya berada
"Iya iya sayang.. Mas mandi sekarang"
Cup
Satu ciuman mendarat di pipi Zi
Dan lagi lagi pipi itu merona semerah tomat matang yang siap dipetik.
"Tuh kan merah lagi" ucap Adi menggoda
"Mas mau mandi atau Zi tinggal ke bawah"
"Ah iya iya yang mas mandi sekarang," ucapnya sambil berlari ke arah kamar mandi
Setelah Adi menyelesaikan mandinya, dia menuju ruang makan dengan pakaian formalnya.
Mereka menuruni tangga sambil bergandengan tangan layaknya anak abg yang sedang kasmaran.
"Cih kek abg kasmaran" ucap Shifa
"Jomblo diem aja deh" ucap Adi
"Udah udah kalian kaya Al aja masih suka ribut.. Gak malu sama mantu mama"
"Ah mama gak asik ah"
"Kasian deh lo" Ucap Adi
"Adi duduk, kasian istrimu"
"Eh iya pa"
"Wleeeeeek" ucap Shifa
Mereka duduk dengan posisi Rudi sebagai kepala keluarga duduk diujung disamping kanan ada Rita istrinya dan disamping kiri ada Adi. Disebelah Rita diduduki oleh Shifa dan di sebelah Adi ada Zi istrinya.
"Masakan mama enak sekali" ucap Zi
"Makasih sayang. Kalo kamu suka besok mama buatkan"
"Makasih ma"
"Emh.. Ma pa Adi berangkat dulu ya ada meeting mendadak.. Yang kamu dirumah ya nemenin Al nanti pulang kantor kita ke apartemenmu"
"Iya mas"
"Kamu nih ya Di baru nikah malah gak ambil cuti. Riko kan bisa lah ngehandel pekerjaanmu"
Ya Riko adalah sahabatnya sedari kecil dan sekarang menjadi sekretarisnya dikantor.
"Mama kan tau hari ini ada tamu dari Malaysia, investor baru buat perusahaan kita"
"Tersera kamu aja deh. Awas aja kalo mantu mama dibikin kesepian kaya papa kamu. Mama jeweer kamu,"
"Zi gakpapa kok ma"
"Udah sayang diem aja. Kalo anak bandel ini nyusahin kamu bilang mama. Biar mama hukum"
"Ampun ma ampun"
"Sayang mas berangkat dulu ya keburu dijewer.. Cup" ucap Adi sambil mengecup puncak kepala Zi dan berlalu pergi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Bersambung)
*****************************************
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
RomanceZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...