"Abang kenapa disini nak?"
"Gak papa bunda" jawab Al singkat
"Abang marah sama bunda?"
Al hanya menjawab Zi dengan gelengan.
Zi yakin putranya sedang kesal dengannya, tapi dia tidak mau mengungkapkan kekesalannya.
Zi lebih mendekatkan dirinya ke Al dan duduk dikursi taman disamping Al. Zi mengelus lembut kepala Al dan membuat Al tidur berbantalan paha Zi.
"Abang marah sama bunda nak?" tanya Zi lembut sambil terus mengelus kepala Al
Al masih saja menggeleng.
"Terus abang kenapa disini sendiri gak sama yang lain?"
Lagi-lagi Al hanya menggeleng.
"Abang sebel sama adek?"
Al terdiam dan lama kelamaan bahunya bergetar. Ia memiringkan tubuhnya dan memeluk pinggang Zi dengan wajah yang ia tenggelamkan diperut Zi.
Ya Zi tau anaknya sudah mulai menangis, Zi mulai paham apa yang Al rasakan namun masih diam tidak lagi memancing anaknya untuk berbicara.
Lama kelamaan isakan kecil juga mulai terdengar di telinga Zi, anaknya kini tergugu menahan tangis yang sudah mulai pecah, air matanya sudah membanjiri gamis yang Zi gunakan saat itu.
"Sayang cep ya sayang. Abang kenapa hm..?
"Hikss..hikss..hikss...."
"Sayaaang... abang sayang bunda gak"
"Hikss..hikss..hikss" Al mengangguk sambil terus menangis
"Kalo abang sayang bunda sekarang abang cerita ya sama bunda abang itu lagi kenapa. Jangan buat bunda sedih dong" ucap Zi dengan bermada sedih dan air matanya pun ikut luruh melihat putranya menangis dipangkuannya.
"Bun....bunda masih sa..sa..sayang abang gak?"
"Bunda sayang abang.. Sangat sangaaaaaat sayang" ucap Zi mantap
"Bohong"
"Bunda gak bohong sayang, bunda memang sayang banget sama abang"
"Ta...tapi bunda lebih sayang adek hikss..hikss"
Zi semakin tau kemana arah pembicaraannya ini.
"Abang sebel sama bunda?"
"Hikss.. Abang sebel bunda direbut adek hikss.. Abang sebel bunda selalu sama adek hikss bunda udah gak pernah sama abang hikss..hikss.."
Cup
Zi mencium kepala Al dan terus mengelusnya.
"Sayang dengerin bunda, kasih sayang bunda buat abang dan buat adek itu sama. Abang sama adek sama-sama anak bunda"
"Tapi....."
"Bunda selama ini sama adek bukan berarti bunda lupa sama Al. Al tau gak kalo adek masih mimi sama bunda?"
Al mengangguk
"Nah berarti hidupnya adek masih tergantung sama bunda, coba bayangin kalo bunda gak sama adek kalo adeknya lapar gimana. Kalo adek gak mimi nanti sakit Al mau adek sakit?"
Al menggeleng dan sudah mulai duduk menghadap bundanya.
Zi tersenyum melihat putranya dan menatapnya dengan tatapan sayang.
"Al sayang adek?"
"Sayang.."
"Al mau adek sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
RomansaZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...