Zi dan Adi sampai di bandara Adi Sumarmo Solo, mereka langsung memesan taksi online yang berada disekitar bandara menuju Yogyakarta dan pulang kerumah mereka. Perjalanan mereka benar-benar melelahkan kali ini, namun tidak bagi Zi dia benar-benar tidak bisa melupakan rasa khawatirnya terhadap anak kesayangannya itu dan melupakan rasa lelahnya.
Pukul 01.40 dini hari Zi dan Adi telah sampai dirumah sakit dimana anaknya dirawat. Adi dan Zi masuk ke dalam rumah sakit tersebut dengan membawa semua barang-barangnya ke dalam rumah sakit juga.
Awalnya Zi dan Adi ditolak oleh pihak rumah sakit dengan berbagai alasan namun karena tak tega mendengar alasan Zi yang terus memohon dengan air mata yang terus mengalir akhirnya pihak rumah sakit memperbolehkan keduanya masuk untuk menemui putranya itu.
'Ceklek'
Zi dan Adi masuk ke dalm ruangan itu dan melihat pemandangan yang menyesakkan hati. Anak kesayangannya harus terbuka lah diatas kasur rumah sakit dengan tangan yang tertancap infus.
Di sofa itu terlihat Shifa tertidur dengan posisi meringkuk seperti bayi agar tubuh mungilnya cukup diatas sofa tersebut.
Zi dan Adi mendekat ke arah Aldi, Zi usap kepala anaknya dengan lembut sambil terus meneteskan matanya.
"Maafin bunda sayang" ucapnya sambil menangis
Adi yang melihat itu langsung memeluk istrinya dalam-dalam.
"Unda" ucap Al dengan suara seramnya
"Sayangnya bunda.. Bobo lagi yuk, bunda ada disini sayang" ucap Zi sambil terus mengusap puncak kepala Al
"Mau bobo cama unda"
"Yaudah bunda bobo disamping Al ya" ucap Zi dan Adi membopong tubuh putranya untuk sedikit bergeser, dan Zi menaiki kasur itu yang memang sedikit luas dan cukup untuk tidur Zi dan Aldi
"Al lindu unda" Ucap Adi sambil menitipkan air matanya
"Yaudah sayang yang penting sekarang bunda udah sama Al kan. Bobok lagi sayang biar cepet sembuh."
"Peyuk undaa"
"Sini sayang"
Ibu dan anak itu pun tidur dengan posisi berpelukan, sedangkan Adi tidur dengan posisi duduk di sofa sebelah Shifa.
**
Keesokan harinya semua orang dikagetkan oleh kedatan Adi dan Zi yang sudah berada di kamar Aldi. Zi yang masih tidur sambil memeluk Aldi dan Adi yang tidur duduk diatas sofa.
"Sejak kapan masmu pulang Shif?"tanya papa
"Gak tau pa, perasaan waktu Shifa ke bawah nyusul papa mama tadi mereka belum ada deh" ucap Shifa yakin
"Masa sih secepat itu mereka pulesnya"
"Yaudah jangan berisik kasian mereka masih capek" ucap mama menengahi
Zi pun terbangun ketika rasa mual dalam perutnya bergejolak.
"Huek..huekk.." Zi bangun perlahan dan berlari kekamar mandi memuntahkan isi perutnya, tanpa menghiraukan orang-orang yang berada diruangan itu.
Mama Rita yang melihat menantunya berlari ke kamar mandi pun menyusulnya dan memijit tengkuk Zi
"Hueeek"
"Udah sayang?"
"Loh ma...ma" ucapnya lemah namun juga terkejut
"Ayok duduk dulu" ucap mama Rita dan diangguki oleh Zi
Adi yang mendengar istrinya muntah-muntah di kamar mandi juga sudah terbangun, cuma karena papanya menahannya untuk bangkit akhirnya dia duduk lagi di sofa ruangan anaknya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
Storie d'amoreZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...