"Abang.. Bunda kok jalannya kaya gitu?"
"Kaki bunda cakit nek"
"Sakit? Kenapa? Kemaren gakpapa deh kayanya?"
"Kaki bunda kena aiy panas waktu buatin abang susu tadi pagi nek"
"Ya Allah"
"Yaudah abang makan dulu aja nanti nenek obatin kaki bunda ya sayang"
Al tidak menjawab dia hanya mengangguk patuh kepada neneknya.
Suap demi suap telah dihabiskan oleh Al, masakan nasi goreng bundanya juga selalu makanan paling enak di lidahnya.
Setelah menyuapi cucunya, mama Rita berjalan menuju kamar Zi untuk membantu menantunya merawat cucu perempuannya itu.
"Zi?"
"Eh i...iya ma?" Jawab Zi lemah
"Kamu gakpapa kan"
"Gakpapa ma, cuma sedikit capek aja. Ini adek belum mau tidur maunya digendong"
"Kaki kamu gakpapa?"
"Hah?"
"Sini mama liat"
Mama Rita menuntun menantunya duduk dan ia jongkok didepan kaki Zi untuk melihat separah apa luka bakarnya.
"Eh ma jangan kaya gini"
"Mama cuma mau liat luka kamu, bukan mau sujud didepan kamu. Udah deh diem aja" bentak mama
Zi hanya diam seribu bahasa
"Ya Allah ini bisa melepuh kaya gini kamu bilang gakpapa?"
"Gakpapa ma, besok juga pasti udah sembuh kok"
"Ya ampun kamu ini keras kepala banget sih. Yaudah mama ambilin salep dulu"
"Gak usah ma.."
"Gak ada penolakan"
Setelah itu mama Rita mengoleskan salep di beberapa bagian yang terkena luka bakar itu.
"Udah kamu urus Yumna aja, nanti kalo dia tidur kamu langsung istirahat aja masalah Al biar mama yang urus"
"Tapi ma..."
"Nurut sama mama"
"Makasih ya ma" ucap Zi dengan mata berkaca-kaca
"Udah sayang.. Kamu bukan lagi mantu mama, tapi kamu putri mama. Jadi anggap mama seperti mama kandung kamu yang siap bantuin kamu kapanpun kamu membutuhkan mama"
"Hikss..hikss..hikss... Makasih banyak ma hiks..hikss.. Zi gak tau kalo gak dibantu mama hari ini hikss..hikss.." ucap Zi sambil memeluk mama Rita dari samping
"Iya sayang.."
'Eungghhh' suara Yumna menyadarkan keduanya
"Sayang-sayang iya sayang" Zi kembali bangkit dan menimang-nimang putrinya kembali
"Badannya masih anget ya Zi?"
"Masih ma, kalo udah nangis dikasih asi aja gak mau dia"
"Sabar aja ya sayang, Yumna paling cuma minta perhatian bundanya"
"Iya kali ma hehe"
"Gak usah khawatir, biasanya kalo anak bayi anget itu mau tumbuh gigi kalo nggak mau jalan. Udah kamu tenang aja"
"Iya ma"
"Yaudah mama keluar dulu ya"
"Iya ma"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
RomanceZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...