"Mas kita pulang jam berapa?"
"Nanti sore ya yang setelah matahari tenggelam"
"Kita liat sunset lagi?"
"Iya sayang.. Kamu suka?"
"Sukaaaaa banget mas"
Zi memeluk erat suaminya itu. Memandang hamparan luatan luas yang ada didepan matanya, menatap sang putra yang masih bermain pasir lengkap dengan cetok serta embernya.
"Anakmu buat apaan tuh sibuk bener kayanya"
"Gak tau mas, sebentar ya aku samperin dulu,"
Zi berdiri menghampiri sang putra dengan sedikit berlari.
"Pelan-pelan yang kamu lagi hamil besar" teriak Adi
"Iya mas"
Akhirnya Zi menghampiri putranya dengan berjalan pelan setelah mendapat teguran dari sang suami. Ia lihat anaknya yang masih sibuk sendiri bermain pasir. Tak mempedulikan orang lain yang ada disekitarnya.
"Abang lagi buat apa nih?"
"Abang buat istana bunda, buat ayah, bunda, abang sama adek-adeknya abang"
"Adek-adek?"
"Iya adeknya Al yang ini sama adeknya Al yang lainnya bunda" ucapnya sambil mengelus lembut perut Zi.
"Emang abang mau punya adek berapa?"
"Emh.. Abang mau segini bunda" ucap Al sambil menunjukan kelima jarinya
"Hah lima?"
"Iya bunda"
"Hm... Satu aja belum brojol minta 5 aja nih, anak sama bapaknya sama aja" gumam Zi
"Apa bunda?"
"Ah nggak sayang."
"Adeknya abang 5 ya bun"
"Insyaallah sayang.. Tunggu yang ini lahir dulu ya bang baru mikirin lainnya."
"Oke bunda"
"Sekarang ke ayah aja yuk. "
"Bentar bunda istana abang belum jadi"
"Yaudah bunda bantuin bikin ya"
"Oke bunda"
**
Ical memutuskan untuk kembali ke Singapura untuk menghindari dan melupakan perasaannya kepada Zi. Ia sudah mengikhlaskan Zi pada Adi dan berharap Zi bisa benar-benar bahagia dengan keluarga barunya itu."Di gue mau ngabarin kalo gue mau balik ke Singapura besok minggu, udah bosen gue disini"
"Ah lo bisa aja, bilang aja belum nemu cewek disini" ucap Fadi
"Ah tau aja lo"
"Lo udah bilang Zi?"
"Gak enak gue sama suaminya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
RomanceZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...