"Dasar anak nakal ya.. Mau kesini kalo adeknya masuk rumah sakit dulu" ucap Rita sambil memukul lengan Riko menggunakan tasnya
"Ampun ma.. Gak gitu ma ampun" ujar Riko sambil berlari dan berlindung dibelakang punggung papa Dodi
"Disuruh kerumah ada aja alesannya.. awas kamu ya"
"Ampun ma ampun"
"Udah lah ma kasian kak Ikonya" ucap Zi
"Beruntung adekmu mau memaafkanmu"
Kedua wanita itu makin bingung dengan pemandangan yang ada didepannya. Yang nereka tau Riko itu adalah sekretaris dari Adi, namun mereka tidak tahu ada hubungan apa diantara mereka. Adi yang mengetahui kebingungan karyawannya pun akhirnya buka suara.
"Dewi, Arum kalian pasti bingung kan kenapa Riko bisa seakbrab ini dengan keluarga saya" Adi membuka suara
"I..iya pak"jawab mereka bebarengan
"Jadi Riko itu udah seperti anak saya, jadi dia memang akrab dengan keluarga saya. Kasih sayang ke Adi dan Riko tidak ada yang saya bedakan sama sekali. Cuma kadang anak nakal ini gak pernah mau pulang kerumahnya"
"Ampun ma bukannya Riko gak mau.. Cuma kan Riko kemaren-kemaren ngurusin kerjaan Adi terus"
"Gak usah cerita kemaren deh. Udah sebulan kamu gak nginep dirumah"
"Hehe maaf ma" ucap Riko sambil memeluk tubuh Rita
"Oh iya wi, rum ini mama dan papa angkat ku. Aku diangkat mereka sejak kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan. Kasih sayang yang mereka kasih gak beda jauh dari orang tuaku. Mangkanya aku sayang banget sama mama dan papa. Oh iya untuk Zi dia emang udah kaya adek sendiri. Mangkanya aku deket banget sama dia, walaupun Adi kadang cemburu juga hehe" Jelas Riko
"Oh gitu to pak.. Maaf pak udah mikir yang nggak nggak"ucap Arum tak enak hati
"Iya gakpapa santai saja"
Mereka bercerita kesana kemari, sedangkan Zi masih asik dengan sate yang dibelikan Riko tadi.
"Hm.. Bundaaaaa"
"Eh iya sayang. Udah bangun ya"
"Heem bun..,"
"Eh ada om Iko"
"Eh sayang, mau om gendong?"
Al hanya menjawab dengan gelengan kepala.
'Ceklek'
Tiba-tiba pintu terbuka dari luar. Semua orang yang sedang ngobrol mendadak berhenti dan melihat siapa lagi yang datang.
"Loh lagi banyak tamu to" ucap tamu itu
"Sini masuk sayang" ucap mama Rita
"I..iya ma"
Wanita itu duduk disebelah sang mama dan tidak memperhatikan ada siapa saja disana. Dia hanya memainkan ponselnya yang ia pegang saja.
"Ehem" suara deheman seseorang yang mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya. Ia terpaku ketika melihat seseorang yang ada diseberang sana sambil tersenyum manis yang duduk disebelah kakak kandungnya.
"Kak Iko" ucap wanita itu dengan histeris
"Ma itu?"
"Iya sayang"
Ya wanita itu adalah Shifa. Shifa sangat histeris ketika melihat Riko ada ruangan itu.
"Kak Ikooo" ucap Shifa dan berhambur ke pelukan Riko
"Kak Iko kemana aja ih Shifa kan kangen hikss..hikss"
"Eh adek aku yang ini kenapa jadi cengeng banget sih"
"Kakak kemana aja hikss"
"Kakak di apartemen kok, kenapa kamu gak main kesana hm.??"
"Emang kakak ngasih tau aku dimana apartemen kakak yang baru hah?"
"Eh iya kakak lupa heheh maaf ya"
"Tau ah aku ngambek.."
"Nanti kakak belikan apa yang Shifa mau"
"Beneran kak?"
"Iya adiku sayang" Ucap Riko
Kedua karyawan Adi hanya melihat pemandangan yang jarang terjadi dikantornya.
"Maaf ya wi, rum ya beginilah sifat Riko aslinya. Terlihat galak kalo diluar, kalo sama keluarga baik banget kok" ucap Adi
"Yee apaan si lo ngapain bahas gue mulu deh"
"Eh ehm.. Yaudah pak bu kami berdua permisi dulu, udah waktunya jam makan siang. Bu Zi semoga cepat sehat kembali ya bu"
"Iya bu terimakasih" Ucap Zi
"Hati-hati bu ibu"
Setelah kepergian Dewi dan Arum ruangan Zi menjadi lebih hangat karena hanya ada keluarga dekatnya yang ada didalam.
"Kamu lagi makan apa sayang kok dari tadi belum selesai" ucap mama Rita
"Hehe lagi menikmati sate dari kak Iko ma.. Kak Riko pengertian deh ma, tau kalo Zi lagi ngidam pengen makan sate"
"Kebetulan aja kali" sahut Adi ketus
"Ye apaan si mas, biarin aja yang penting Kak Iko baik sama Zi"
"Sebenarnya suami kamu aku apa Iko sih"
"Ah tau ah mas, Zi capek" ucap Zi lebih ketus
Tok..tok..tok..
Adi berjalan membukakan pintu perawatan di ruangan Zi. Munculah seorang perawat dan dokter yang akan memeriksa Zi.
"Selamat siang pak bu.. Permisi saya akan memeriksa ibu Zi dulu ya"
"Baik dokter"
Dokter itu memulai melakukan tugasnya yaitu memeriksa kondisi Zi saat ini.
"Dok kira-kira kapan ya dok istri saya boleh pulang,"
"Ibu Zi tubuhnya udah membaik pak, siang ini juga bisa pulang,"
"Sungguh dok?" tanya mama Rita
"Iya bu.. Kandungan bu Zi yang memang baik-baik saja tidak ada alasan lagi dia harus dirawat"
"Alhamdulillah... Terimakasih dok"
"Sama-sama pak. Yasudah kami permisi,"
Setelah kepergian dokter dan perawat itu, orang yang ada di ruangan Zi sudah mulai beberes barang-barang Zi selama disini.
"Alhamdulillah ya ma akhirnya Zi boleh pulang juga"
"Iya sayang.." Jawab Rita sambil mengelus kepala Zi yang tertutup hijabnya
"Bunda gendong bunda" pinta Al
"Sini sayang"
"Eh jangan yang.. Al sama ayah aja ya sayang"
"Mau gendong bunda ayaaaaah"
"Abang Al gak kasian dedeknya yang didalam perut bunda"
"Ah iya yah, abang lupa kalo ada dedeknya didayem cana
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Bersambung)
*****************************************Yuk jan lupa baca ceritanya sampek kelar ya gais 🤗🤗😍🤗
Votenya jangan lupa dong😍😍
Komentarnya mana nih gak muncul-muncul hehe 😅😅😅
Love you gais ❤❤❤💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
RomanceZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...