Ketahuan

2.2K 116 0
                                    

Zi melihat seseorang yang duduk membelakanginya dengan menggunakan topi berwarna hitam yang snagat familiar diingatannya.

"Bang Ical" panggil Zi lirih

Ya dia adalah Ical yang menggunakan kaus berwarna hitam sertas celana jeans biru dongker dengan topi hitam dikepalanya.

Topi hitam dengan bordiran dengan tulisan "FAFA CANTIK" disamping kanan topi. Ya itu adalah topi milik Zi yang ia berikan pada Ical ketika ia akan berpisah dulu.

Ical yang merasa namanya dipanggil pun memalingkan kepalanya ke belakang dan melihat siapa yang baru saja memanggilnya.

"Fa...Fafa" ucapnya lirih

"Aku pasti mimpi, mana mungkin Zi mau menemuiku" batin Ical

*
Zi melangkahkan kakinya dan berjalan menuju Ical, ia duduk disamping Ical dengan tatapan mata berkaca-kaca.

"Maafin Fafa ya bang... Hikss..hikss.."

"Loh loh.. Kamu gak salah sayang"

"Ta...."

"Kamu gak salah, ini salah abang udah buat kamu kaya kemaren. Maafin abang ya Fa"

"I...iya bang"

"Abang mau pamit ke kamu, abang janji gak bakal ngecewain kamu. Apalagi sampek ngerusak rumah tangga kamu"

"Hikss..hiksss maafin Fa ya bang"

"Iya sayang, kamu tetap adik kesayangan abang. Oh iya kamu kesini sama siapa?"

"Sendiri, mas Adi juga gak tau kalo aku kesini"

"Ka..kamu sendiri. Yaudah kamu sekarang pulang aja, bentar lagi abang juga udah mau terbang"

"Tap....."

"Ibu hamil gak boleh malem-malem keluar, gak baik"

"Hm... Yaudah aku pulang, tapi abang kasih aku kabar terus"

"Iya adikku yang cerewet"

"Ck.. benar-benar menyebalkan"

Zi berjalan berbalik dan bergegas menuju lift.

"Fa" suara Ical membuat langkah Zi berhenti dan menoleh ke arah Ical

"Iya bang?"

"Abang bakal tinggal di Singapura untuk waktu yang lama, mungkin juga selamanya. Jaga diri kamu baik-baik ya dek abang gak bisa jagain kamu"

"Abaaaang..."

"Abang janji bakal mencari pengganti kamu. Doain abang ya Fa"

"Hikss..hiksss.. I..iya bang"

"Abang boleh meluk kamu?"

Zi tidak menjawab dan hanya terpaku di tempatnya

"Oh baiklah hati-hati dijalan Fa"

Ical membalikan tubuhnya, ia terdiam dan mulai meneteskan air matanya. Ia lupa bahwa tidak mungkin lagi ia memeluk Fafanya seperti dulu, kini ia telah menikah dan bahagia dan mau gak mau Ical pun harus menerima itu semua.

Zi berjalan mendekati Ical dari belakang. Ia peluk laki-laki itu dari belakang dan menumpahkan semua air matanya.

"Fafa sayang abaaaaang.. Hikss...hiksss"

Ical yang terkejut pun langsung berbalik dan membalas pelukan dari Zi.

"Abang juga sayang banget sama kamu Fa, maafin abang ya"

"Hiksss...hikkkss... Iya bang hiksss"

Cekrek

Cekrek

Cinta Kasih Ibu TiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang