Persiapan Pernikahan Fadi

5.4K 302 1
                                    

"Zi udah bilang Adi kalo jumat besok harus dateng waktu abangmu nikah?"

"Udah mam"

"Lebih baik kau suruh dia sampai sini jumat atau malam jumat. Biar mereka tidak kelelahan"

"Siap mam, nanti Zi coba bilang ke mas Adi"

"Bagus kalo gitu. Mama tinggal dulu"

Zi bangkit dari tempat duduknya, pergi menuju taman yang ada di rumahnya itu. Duduk disalah bangku disana sambil mentap kebun bunga yang sangat indah disana.

Bayangannya tiba-tiba tertuju pada Aldi, dia sangat merindukan anaknya itu. Memang Aldi bukan terlahir dalam rahimnya, namun cintanya bisa menyamai seorang ibu kandung untuk Al.

"Apa aku telpon aja ya" gumam Zi

Dia baru akan menekan dan mencari nama Adi disana, namun nama tersebut sudah tertera dalam panggilan masuk yang ada. Ya lelaki itu menelponnya.

"Assalamualaikum" Ucap Zi

"Undaaaaaaa" teriak Aldi

"Jawab dulu salam bunda dong"

"Waalaikumsalam unda. Unda tapan ketini"

"Belum tau sayang, mungkin secepatnya. Al sudah rindud bunda ya?"

"Bukan Al saja. Aku pun rindu padamu" ucap lelaki itu. Ya siapa lagi kalau bukan Adi ayah dari anak itu.

"Ah mas Adi bisa aja"

"Aku ingin segera menikahimu Zi. Sungguh aku sangat merindukanmu"

"Hm.. Baiklah, kita video call saja ya" ucap Zi dan segera menggantikan panggilan telepon menjadi video call

"Halo sayangnya bunda. Kok cemberut"

"Al tangen unda. Unda cepet puyang unda"

"Haha.. Iya sayang,.Al jangan nakal ya sama ayah."

"Iya unda. Unda Al mau ke nenek dulu, daahhh unda"

"Daah sayang"

Setelah kepergian Aldi keduanya tidak ada mengeluarkan pembicaraan satu pun. Mereka hanya terfokus menatap satu sama lain.

"Emh.." canggung itu yang mereka rasakan

"Emh.. Zi"

"Ah.. Iya mas"

"Aku sungguh merindukanmu"

"Iya aku tau. Ah iya jangan lupa hari jumat kamu dan keluargamu datang diacara nikahan bang Fadi ya"

"Siap. Tapi kayaknya hanya aku dan Aldi, mungkin mama akan menyusul papa ke Jerman dan pulang ketika kita menikah nanti"

"Emh.. Baiklah tak masalah, emh.. Mas mama nyuruh kalian datang hari kamis biar gak terlalu lelah. Awas aja kalo nolak kasian Al aku"

"Siap sayang"

Mendengar kata 'sayang' terlontar dibibir Adi untuk pertama kalinya membuat pipi Zi merona

"Aishhh. Cuma dipanggil sayang aja udah kek kepiting rebus gitu kamu"

"Apaan sih mas. yaudah deh aku mau matiin dulu. Kayanya mama manggil"

"Yaudah. Bye Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Tubuh Zi jatuhkan diatas kasurnya, matanya terus menatap langit-langit kamarnya itu sambil membayangkan wajah tampan laki-laki yang telah membuatnya jatuh cinta.

"Aku sangat mencintaimu mas" gumam Zi

##
Adi

"Gadis itu benar-benar telah mencuri hatiku" gumam Adi

Cinta Kasih Ibu TiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang