"Ma, besok Zi pulang sama calonnya Zi ya ma"
"Gak tau papa ngasih restu atau nggak apalagi sama duda anak satu"
"Ma jan gitu"
"Mama gak bisa nolak kehendak papamu itu"
"Hikss.. Tapi Zi sayang banget sama Aldi ma" ucap Zi sambil menangis
"Oh karena anaknya. Jadi sama orangnya kamu gak cinta. Inget Zi pernikahan bukan karena kasihan atau keterpaksaan"
"Zi.. Zi su..sudah cinta kok ma sama ayahnya"
"Udah dulu Zi, papamu manggil mama"
Bip.. Telpon itu pun dimatikan oleh si penelpon.
"Zi ya ma" ucap Papa Rudi
"Iya pa, dia cinta katanya sama dia"
"Biarin aja ma"
Waktu berjalan begitu cepat, hari yang sudah ditentukan pun tiba. Seluruh keluarga sudah mempersiapkan kedatangan Zi beserta rombongan, begitu juga rombongan Zi yang sudah berangkat sejak pagi. Zi menggunakan mobil Fadi sedangkan Adi bersama keluarganya menggunakan mobil pribadinya.
"Bang, nanti kalo niat mereka ditolak papa gimana?"
"Ya terserah papa lah. Masa terserah gue"
"Ahh.. Bang Fadi jawabnya pake perasaan dikit napa dah"
"Terus gue kudu gimana"
"Tau ah bang"
Perasaan Zi campur aduk, dia takut kalau-kalau lamaran Adi benar-benar ditolak oleh sang papa.
"Udahlah dek pasti baik-baik aja,"
Zi menghembuskan nafas beratnya.
Mobilnya berhenti tepat didepan rumah Zi, mata Zi melihat disekeliling rumah itu.
Rombongan mobil Adi pun ikut turun didepan rumah Zi."Hm.. Kenapa sepi sih" batin Zi
"Emh.. Tante maafin ya, suasananya...."
" Sudahlah nak gakpapa" potong mama Rita
Keluarlah seorang wanita tua paruh baya dan menghampiri mereka.
"Mari masuk non den, tuan sudah menunggu" ucapnya. Dia adalah bi Jum yang menjadi ART sudah lama di keluarga Zi.
"Baik bi"
Terlihat dua orang berdiri disana dengan ternyum manis. Berbeda dengan Zi, dia hanya heran dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kau ini kenapa Zi, gak suka liat mama" ucap mamanya
"Ehmm..ehm.. Maa.. Paa"
"Kau mau lamaran dengan pakaian kusut begitu dek?" ucap Fadi
"A.. Apaaaa? Pa..pa merestuinya?"
"Tentu nak, papa merestui semua pilihanmu asalkan kau bahagia" ucap Rudi sambil memeluk erat putrinya.
Suasane haru pun menyelimuti ruangan ini.
"Maaa.." ucap Aldi yang sedari tadi ada disampingnya
"Eh cucu oma ya.. Siapa namamu nak"
Aldi tak memberi jawaban, matanya memandang samg mama meminta persetujuan untuk berbicara dengan orang asing baginya. Zi menganggukan kepalanya menandakan dia setuju dengan permintaannya.
"Aldi omaa"
"Anak pintar.. Ayok ikut oma biar mamamu bersiap" ucapnya sambil menggendong calon cucunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
RomanceZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...