"Sayang bertahanlah" ucap Adi sambil menggendong Zi ke ruang UGD
Adi benar-benar takut dengan keadaan Zi saat ini, dia panik dan tak menghiraukan pandangan orang lain tentangnya.
"Sus.. Tolong sus tolong istri saya sus"teriak Adi
"Kenapa pak"ucap suster itu tak kalah panik
"Dia pingsan sus"
"Baik pak, silahkan tidur kan istri bapak disana saya akan memanggil kan dokter"
Dokter datang dan mulai memeriksa Zi, perasaan khawatir sangat terlihat di wajah Adi.
*
Diruang rawat Aldi masih dipenuhi oleh suara tangisan bocah itu yang memanggil bundanya. Rita dan Rudi memasuki ruangan dengan terburu-buru setelah mendapat kabar dari Shifa bahwa Zi pingsan dan Aldi masih menangis histeris.'Ceklek'
"Dimana Zi Shif" tanya mama Rita
"Udah dibawa mas Adi ma ke UGD. Ini aku nenangin Aldi dari tadi gak bisa-bisa"
Rita mendekat ke arah cucunya, ia usap wajah Aldi dengan lembut.
"Aldi udah ya jangan nangis lagi" ucap Rita lembut
"Unda nek hikss..hikss.. Undaaaa" tangis Al semakin pecah
Rita memeluk cucunya sambil mengelus punggungnya lembut.
"Bunda Al gakpapa kok.. Nanti pasti kesini lagi"
"Tapi nek hikss..hikss"
"Udah sayang.. Sekarang Al bobok ya, nanti kalo bunda tau Al belum bobok bunda marah loh. Al gak kasian sama bunda?"
"Iya nenek.. Al bobok ya nek" ucap Al dengan suara serak
Di UGD seorang pria sedang mondar-mandir menunggu istrinya diperiksa. Wajahnya yang tak kalah tegang dan menahan takut akan kehilangan sang istri.
'Ceklek'
Dokter dan beberapa perawat keluar dari ruang UGD tersebut.
"Bagaimana dok keadaan istri saya?" tanya Adi khawatir
"Oh bapak tenang saja. Tidak ada yang harus dikhawatirkan, hanya nanti perlu dirawat sehari atau dua hari agar ibu tidak kekurangan nutrisi"
"Mak..maksud dokter"
"Ibu Zi hanya terlalu lelah dan kurang istirahat. Dan juga kurang ada asupan yang masuk di tubuhnya"
"Iya dok karena kami semalam baru tiba dari Bali, dan langsung ke sini karena anak kami dirawat" terang Adi
"Dan selamat pak"tambah dokter itu sambil menjabat tangan Adi
"Selamat untuk?"
"Selamat istri bapak mengandung kira-kira usia kandungannya sudah menginjak 4minggu"
"Me.. Mengandung? Be..berarti istri sa..saya ha...hamil dok?" ucap Adi terbatas-bata
"Benar pak. Sekali lagi selamat ya."
"Makasih dok"
"Silahkan bapak boleh menemui istri bapak. Saya permisi"
Setelah kepergian dokter tadi Adi langsung melangkah lebar menuju Zi terbaring.
"Mas.. Aku kenapa?" tanya Zi dengan suara lemasnya
"Kamu gakpapa sayang" jawab Adi dengan senyuman yang masih terpancar diwajahnya
"Gakpapa? Kok aku pingsan. Pasti parah ya mas, jangan nakutin ih mas"
"Kamu gakpapa sayang, cuma.." jawaban Adi terpotong oleh Zi
"Cuma apa?"
"Cuma didalem sini ada dedek yang perlu dijaga sama bundanya" ucap Adi sambil mengelus lembut perut rata Zi
"Maaas.. A..aku ha..hamil?'Tanya Zi dengan mata berkaca-kaca
"Apa Zi hamil? Alhamdulillah" ucap seseorang yang sudah berada didepan pintu UGD
"Iya ma.. Jadi waktu kami bulan madu kemaren si dedek udah ada disini" ucap Adi yang masih mengelus perut rata Zi
"Alhamdulillah sayang" ucap mama sambil berhamburan memeluk Zi
"Tapi ma, Zi harus dirawat sehari atau dua hari biar gak kehabisan nutrisi"
"Gakpapa demi mantu dan cucu mama tersayang"
"Emh.. Mas.. Boleh gak aku minta satu permintaan?"
"Apa sayang?"
"Emh.. Zi mau dirawat tapi satu kamar ya sama Al"
"Jangan nak kasian kamu nantinya malah fokus sama Al"
"Tapi pa.. Hikss..hikss. Zi gak mau jauh sama Aldi pa hikss..hikss.."
"Hm.. Yaudah-yaudah biar papa urus dulu. sekalian pindahin kalian ke kamar yang lebih luas"
"Makasih papa" ucap Zi
*
Siang harinya ternyata Al sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Namun mau gimana lagi, sang bunda masih berada dirumah sakit jadi semua orang mau tidak mau harus menuruti permintaan bocah kecil itu.
"Al boboknya sama unda agi ya unda"pinta Al
"Iya sayang" ucap Zi lembut
"Adek jagain unda dayi dayem ya adek.. Abang jagain unda dayi cini" ucap Al dengan mengusap perut rata Zi.
Semua orang yang melihat tingkah laku Zi hanya tersenyum dan terharu mendengar ucapan yang keluar dari bibir mungil milik Al.
Aldi sangat senang ketika diberitahu akan mendapatkan seorang adik dari bundanya. Dia juga senang ketika mendapatkan gelar barunya yaitu 'abang'. Bocah itu begitu bangga akan gelar baru yang ia pegang mulai hari ini.
**
Keluarga Zi yang berada di kota S sangat senang mendapatkan kabar bahagia ini. Bagaimana tidak, keluarga itu seakan-akan mendapatkan dua bayi sekaligus dalam waktu sekejap. Karena Nisa istri dari Fadi yang juga abang dari Zi itu juga sedang hamil, dengan kehamilannya yang sudah masuk ke usia 5 bulan.
"Pa gak nyangka ya pa Zi bisa barengan gitu hamilnya sama Nisa."
"Iya ma.. Papa juga bersyukur banget tahun dapet udah punya cucu 3"
"Eh iya juga ya pa.. Mama udah gak sabar nunggu mereka lahiran pa"
"Sabar aja ma.. Doakan mereka baik-baik aja dan si kecil lahir dengan selamat"
"Aamiin"
.
.
.
.
.
.
.
.
(Bersambung)
*****************************************
Makasih temen-temen yang udah baca cerita aku 🤗Makasih juga buat temen-temen yang udah kasih vote, makasih ya udah membantu banget🤗
Karena kalian itu sama saja memberiku semangat untuk menulis di sini😅
Love you gais ❤❤❤💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
RomanceZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...