"Maaf ma, ini nanti masih lama gak ya disini?" Bisik Zi
"Sabar sayang, mama kan masih mau ketemu temen mama disini. Udah sepuluh tahun mama gak ketemu dia. Udah ah kamu enjoy aja hari ini, baru jam 7 ini"
"Tapi ma..."
"Udahlah Zi, anak-anak kamu aman dirumah. Lagi pula yang jagain juga bapaknya kan bukan orang lain" sahut Shifa dari belakang
"Tapi..."
"Dah ah mama mau masuk dulu, oh iya kalian kalo mau masuk nanti langsung masuk aja ya"
"Siap ma"
Shifa dan Zi membuntuti mamanya dari belakang. Raut wajah khawatir dan merasa bersalah tidak luput dari wajah cantik Zi.
"Udah Zi, santai aja. Toh mas Adi juga udah kasih ijin kan"
"I...iya"
.
"Eh Rita apa kabar, awet muda banget kayanya" mama bercipika cipiki dengan teman lamanya itu
"Ah kamu bisa aja Yun"
"Ini anak-anak kamu?"
"Ini Shifa anak aku, dan ini Zifa anak mantuku"
"Wah pinter banget kamu nyari mantu. Untung udah berpemilik kamu nak, kalo belum kamu bakalan tante culik buat anak tante dirumah, hehe"
Rona merah terlihat jelas mewarnai pipi Zi karena malu.
"Udah ah, jadi malu kan mantuku yang cantik ini"
**
Sesampainya dirumah, Zi langsung keluar dari mobil dengan terburu-buru.
"Pelan-pelan Zi, kenapa sih harus buru-buru begitu" teriakan mama mampu melambatkan langkah Zi
"Maaf ma, Zi harus cepet sampai kamar. Kasian mas Adi udah ngurusin anak-anak seharian"
"Ya elah Zi, santai aja kali. Mas Adi kan udah ngijinin juga. Toh mas Adi juga bapak mereka kan"
"Ah yaudah aku duluan Shif, Zi pamit ke kamar ya ma. Maaf kalo Zi gak sopan juga sama mama"
"Iya sayang, mamaz"
Zi berlari menaiki tangga rumahnya dengan berlari kembali.
"Sesayang itu ya ma Zi ke mas Adi"
"Iya, makanya kalo sampai kejadian dia nyakitin Zi lagi. Habis dia sama mama"
"Mau mama pisahin beneran?"
"Ya nggak lah, mana mau mama pisah sama mantu sebaik dia"
"Hehe kirain mau mama jodohin beneran sama anak temen mama itu"
"Haish kamu ini. Udah ah mama mau ke kamar mama dulu, terserah kamu mau kemana" ucapan mama yang singkat namun bisa memajukan beberapa cm bibir pink Shifa.
.
Sedangkan Zi dengan perasaan yang tidak karuan dia membuka pintu kamarnya dan melihat wajah damai suaminya yang tertidur sambil memeluk kedua anaknya itu. Rasa bersalah kembali menghampiri diri Zi yang sudah sangat keterlaluan meninggalkan suaminya untuk menjaga kedua anak mereka.
"Maafin Zi ya mas" ucapnya lirih sambil mengusap kepala suaminya pelan
"Eugghh"
Zi masih tetap mengusap lembut kepala suaminya itu. Kali ini air matanya menetes dan jatuh tepat dipilih suaminya.
"Udah pulang sayang?" Tanyanya dengan khas suara orang bangun tidur
"Mas maafin aku hikss..." air mata Zi kembali meluncur begitu saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
Lãng mạnZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...