Niat Melamar

8.5K 437 0
                                    

"Nih anak satu udah dua hari gak ngabarin emaknya gimana sih" ucap mama Ani mamanya Zi

"Sudahlah ma.. Mungkin Fadi lagi sibuk ma" tambah papa Rudi

"Mama bakal telpon tu bocah dulu pa"

Mama Ani mencari nomer Fadi dalam kontaknya, mencari nama Fadi disana.

Tuuutt....tuuuuttt...tuuuuuttt...

"Hallo Assalamualaikum ma"

"Waalaikumsalam.. Eh bocah lupa sama emaknya?"

"Eh mama... Ii..iya ma, Fadi lupa ngabarin mama"

"Kebangetan kamu. Mama udah mikir macem-macem malah kamu enak-enakan disana"

"Hehe ampun mam"

"Yaudah kalo kamu baik-baik aja, jan lupa samperin anak gadis mama ya. Assalamualaikum"

"Siap ma.. Waalaikumsalam"

Telponpun dimatikan oleh si pemanggil.

"Siapa bang? Mama?" tanya Zi

"Iya.. Abang lupa ngabarin mama"

"Ah gila lo.. Udah berapa hari belum ngabarin mama. Wah parah emang"

"Ehm.. Dek"

"Hm.."

"Abang mau keluar ketemu temen abang, kamu disini sendiri berani?" ucapnya pada adik kecilnya. Dia sedikit takut untuk meninggalkan adiknya sedikit lama, karena keluarga Adi sudah pulang kerumah mereka sejak sore tadi

"Abang mau kemana" tanya Zi sambil menatap mata Fadi

"Abang mau ketemu temen kuliah abang mumpung abang disini"

"Yaudah abang pergi aja.. Aku gak papa lagi pula disini banyak perawat yang ngejagaim aku kok"

"Yaudah nanti habis maghrib abang pergi ya. Sekarang kamu makan dulu, gak mungkin abang ninggalin kamu pas belum makan begini"

Waktu cepat berlalu, waktu maghrib tiba. Banyak yang menunaikan ibadah shalat maghrib bagi siapapun yang menjalankan, sama seperti Zi serta Fadi yang menunaikan shalat maghrib di ruangan itu dengan Fadi yang menjadi imam shalat Zi dan Zi shalat dalam keadaan duduk diatas ranjangnya.

Setelah mengerjakan shalat mereka berdua mengobrol dan Fadi meminumkan obat pada Zi. Memang keduanya terlihat sering ribut satu sama lain, namun sejatinya keduanya merupakan kakak adik goals yang saling menyayangi satu sama lain.

"Zi abang pergi dulu ya, kamu baik-baik disini. Kalo ada apa-apa atau kamu pesen apa-apa langsung hubungi abang"

"Siap abangku ganteng"

Fadi melangkahkan kakinya keluar, dia mengemudikan mobilnya ketempat yang dituju.

Baru 5 menit Fadi meninggalkan Zi, pintu kembali terbuka dari depan.

'Ceklek'

"Ada yang ketinggalan bang?" tanya Zi

Namun yang dilihat Zi bukanlah abang, ya dia adalah Adi bersama putra kecilnya.

"Undaaaa" Sapa Aldi

"Eh sayangnya bunda.. Sini sayang" ucap Zi sambil memposisikan dirinya agar duduk

"Emh... Mas minta tolong angkatin Al dong"

"Baiklah"

"Hm.. Zi bang Fadi kemana" Tanya Adi

"Oh dia lagi keluar ketemu temen kuliahnya"

"Oh."

Tak ada pembicaraan yang keluar dari mulut Zi dan Adi. Yang ada hanya celotehan Aldi yang mengajak cerita Zi apapun yang dia ingin tahu.

Cinta Kasih Ibu TiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang