Nada dering yang sedari tadi mengganggu lamunannya terus berbunyi diatas kasurnya. Sudah kesekian kali ponsel itu berbunyi, Adi tidak menghiraukannya dan terus menangisi dan merutuki kebodohannya yang sudah mengusir istri tercintanya itu.
"Halo siapa sih lo" teriak Adi
"........."
"A....paaaaaaa?"
"......"
"Ba...baik pak sa..saya segera kesana"
Adi berlari menuju lift yang membawanya menuju lantai bawah dan langsung menuju ke parkiran. Ia lajukan mobilnya menuju tempat yang telah disebutkan oleh seseorang tadi melalui telponnya dengan kecepatan tinggi. Beruntung karena hari masih terlalu pagi jadi jalanan masih sangat sepi.
Ya yang menelpon Adi dan memberikan kabar mengenai istrinya adalah pak Joko, orang yang ia dan istrinya bantu beberapa bulan yang lalu. Ia segera berlari menuju tempat istrinya dirawat. Nafasnya terengah-engah, pikirannya campur aduk, perasaannya senang bagaimanapun ia akan bertemu dengan istrinya tercinta.
'Ceklek'
Adi terpaku melihat pemandangan yang ada didepannya. Wanita yang sangat ia cintai terbaring lemah diatas brangkar rumah sakit, perutnya yang membuncit dan wajahnya yang pucat tak menghilangkan aura ayunya yang ada dalam diri Zi.
"Yaaaaaang" panggil Adi lirih
Lututnya seakan lemas menatap wajah istrinya dalam kondisi seperti itu, terlebih setelah mendengar cerita dari bu Yati yang menemukan Zi di pinggir trotoar dalam keadaan basah kuyup dan tidak sadarkan diri. Ia bersumpah tidak akan mengampuni dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Zi dan anaknya.
"Nak Zi sudah sadar tadi, ini sedang tidur setelah minum obat."
"Ma...makasih bu" ucap Adi sambil mencium kedua tangan bu Yati
"Nak Adi sebaiknya segera temui dokter Tania yang tadi telah menangani nak Zi diruangannya. Ada sesuatu hal yang ingin dibicarakan mengenai kondisi nak Zi"
"Ba...baik pak, sa...saya permisi dulu sebentar, mau menemui dokter Tania.
Adi keluar dari kamar Zi dan melangkahkan kakinya menuju ruangan dokter Tania. Dari depan pintu terlihat tulisan 'dr. Tania Putri spesialis kandungan'
Tok...tok...tok...
"Masuk" Teriak seseorang dari dalam
'Ceklek'
Adi membuka pintu ruangan yang serba putih itu dan duduk setelah dipersilahkan oleh si empunya ruangan.
"Saya suami Zifatunnisa bangsal melati no 2 dok"
"Oh baiklah dengan bapak siapa?"
"Adi"
"Baik pak Adi ada beberapa yang harus anda ketahui mengenai istri bapak. Kandungan istri bapak sudah memasuki bulan ke 9 artinya sudah siap untuk melahiran, namun disini ada beberapa masalah pak"
"Masalah bagaimana dok?"
"Istri bapak yang sedang mengandung 9 bulan ini telah mendapatkan masalah entah itu masalah keluarga atau apa saya kurang tau dan saya juga tidak mau tau. Yang harus bapak tau kondisi kandungan dalam bu Zi kurang baik dan akan lebih baik segera dilakukan operasi caesar itu pun jika bapak menyetujuinnya."
"Lakukan apa saja dok untuk menyelamatkan anak dan istri saya"
"Baik pak, nanti siang setelah dhuhur akan kami lakukan operasi caesar untuk istri bapak. Bapak segera melakukan administrasi segera"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kasih Ibu Tiri
RomanceZifatunnisa Putri Akbar adalah seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota Yogyakarta. Dia ramah oleh siapapun baik yang dia kenal ataupun tidak, juga lembut terhadap orang-orang yang baik terhadapnya. . Suatu hari dia bertemu...