Episode 3

14.2K 752 2
                                    

"Untuk penumpang yang akan turun di stasiun Yogyakarta diharap untuk mempersiapkan diri anda untuk turun dari kreta, jangan sampai ada barang yang hilang atau tertinggal di peron kreta. Tetap duduk dikursi anda sebelum kreta berhenri dengan sempurna......" pemberitahuan dari kereta pun sudah berbunyi, menandakan Zi memang harus segera bersiap.

Pikiran Zi dan Adi sama pusingnya, bagaimana ini Al tidak mau turun dari gendongannya, sedangkan dia akan turun sebentar lagi.

"Apa Al aku bawa saja ya? Tapi bagaimana nantinya?" batin Zi

"Ehmmm Zi.. Sepertinya saya harus ikut kamu turun di stasiun depan"

"Loh mas..."jawaban Zi dipotong oleh Adi

"Gakpapa biar Al gak rewel lagi, nanti setelah kami mengantarmu baru aku dan Al pulang. Bagaimana?" jawabnya enteng.

Ya mau gak mau Zi menerima tawaran Adi. Dilihatnya mata manik bocah tampan digendongannya yang terlihat lelah tapi dia enggan memejamkan mata karena takut akan di tinggal lagi oleh Zi.

Adi sibuk dengan ponselnya, entah apa yang akan dia lakukan saat ini.

"Pak nanti jemput saya di stasiun Yogyakarta" ucap Adi

"......"

"Iya pak, tidak jadi di stasiun Lempuyangan. Saya tunggu ya pak segera."

Entah siapa yang dia hubungi, mungkin jemputan yang akan membawanya dan Aldi pulang. Zi pun tidak terlalu memikirkan masalah yang memang bukan urusannya.

Kereta pun berhenti sempurna dengan aman dan sesuai jamnya, Adi menggendong ransel Zi dan membawa tas yang dia bawa tadi.

"Biar saya saja mas, terlalu merepotkan"

"Sudah gakpapa kamu gendong Al saja, saya yang bawa barang kamu"

Zi menyerah dari pada berdebat dengan Adi dan tidak jadi turun, dia menggendong Aldi yang mulai terlelap dalam gendongannya dan berjalan mendahului Adi. Banyak yang mengira mereka adalah pasangan suami istri yang membawa anak tampan mereka.

"Sweet banget ya mereka"

"Cocok.. Ibunya cantik, ayahnya ganteng"

"Wuih anaknya lucu banget, mirip sama papanya"

Komentar-komentar yang dilontarkan oleh orang-orang yang berjalan melewati mereka. Zi dan Adi pun tidak menghiraukan mereka, dia hanya berjalan dan berjalan meninggalkan stasiun.

"Zi... Kita duduk dulu ya. Nunggu orang yang jemput dulu" ucap Adi

"Eh iya mas" jawab Zi canggung. Dia merasa canggung karena hanya duduk berdua, sedangkan Al masih terlelap cukup nyenyak dalam gendongannya.

15 menit setelah mereka menunggu hp Adi kembali berdering

"Halo"

"....."

"Oh ya, saya kesana"

Setelah menerima telpon Zi dan diminta Adi untuk mengikuti langkahnya. Dengan posisi sama dia membawa tas ransel Zi dan Zi menggendong anaknya. Sampai didepan mobil honda jazz merah seorang supir keluar dan menatap Zi penuh tanda tanya. Rasa tidak enak mulai muncul dikepala Zi, dan dia memutuskan untuk pulang sendiri menuju kosnya.

"Ehm.. Mas, saya pulang sendiri saja" ucap Zi

"Loh.. Bareng saja sekalian, kita sudah terlalu merepotkanmu"

"Ehh.. Tii tidak usah deh"

"Sudahlah.. Ayok keburu Al bangun nanti kamu tidak jadi pulang" kata Adi

Cinta Kasih Ibu TiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang