Senja menatap gaun yang berada didepannya, gaun cantik berwarna putih yang sempat ia idam-idamkan untuk pernikahan nya dengan galaksi, ah tidak itu semua tidak akan pernah terjadi, mungkin senja memang memakai gaun impiannya tapi tidak dengan suami pilihannya.
Satu tetes air matanya jatuh.
"Huft, you are strong girl Nja, lo harus bisa terima takdir lo".
Dibantu beberapa orang senja sudah siap dengan gaun yang sangat pas ditubuhnya, dipadukan make up pengantin yang tidak terlalu tebal.
"Cantik". Puji mamanya sembari mengelus pipinya.
"Makasih mah, maafin aku ya belum banyak berbakti sama mama, cuma ini yang bisa aku lakukan untuk mama". Mamanya memeluk putri semata wayangnya.
"Makasih ya nak, kamu adalah putri terbaiknya mama, jadi istri yang baik ya Senja nya mama".
"Permisi Bu, apa mempelai wanitanya sudah siap? Semuanya sudah menunggu". Seorang wanita petugas hotel masuk kedalam kamar hotel tempat Senja dirias.
"Sudah mba".
"Mari saya bantu".
Pernikahan dilaksanakan di hotel mewah di Jakarta, tetapi hanya dihadiri oleh sedikit tamu, Senja dengar sang mempelai wanita yang telah meninggal kemarin hidup sebatang kara, jadi hanya kerabat Langit yang datang, itupun bisa terhitung jari dan kerabat Senja? Tentu tidak, Senja hanya tinggal berdua dengan mamanya dan untuk teman-temannya Senja masih ingin menutupi ini semua, karena yang mereka tau Senja hanya akan menikah dengan Galaksi, bukan lelaki lain.
"Kedua mempelai sudah siap?". Tanya sang penghulu yang dijawab anggukan oleh mempelai pria.
"Saya terima nikahnya Ratu Senja Arbella binti Semesta Prabowo dengan mas kawin tersebut, Tunai...". Jantung Senja begitu pilu mendengar namanya disebut dalam ijab qobul tetapi bukan dengan lelaki yang dicintainya, hatinya menangis tetapi wajahnya harus menampilkan senyum bahagia.
"Bagaimana para saksi? Sah?".
"Sah". Jawab seluruh tamu undangan.
Senja menyalimi tangan Raja Langit Arselio yang kini telah sah menjadi suaminya. Tidak ada senyum hangat yang diberikan laki-laki itu untuknya, hanya wajah datar dan Senja paham.
"Mama titip Senja ya, dan mama mohon untuk perlakukan dia layaknya istri kamu, jangan buat dia menanggung beban yang seharusnya mama tanggung". Langit hanya mengangguk pelan memberi jawaban.
Resepsi hanya dilaksanakan dua jam setelah ijab qobul, karena memang hanya mengundang sedikit orang dan sekarang acaranya sudah selesai.
Senja memasuki kamar hotel tempat dimana dirinya dan Langit akan bermalam.
Dirinya berganti baju dengan baju santai dan berdiri disamping jendela hotel.
Hiruk pikuk jalanan siang hari, dengan cuaca yang cerah membuat Senja sedikit berpikir, hari ini langit cerah, apakah Langit suaminya secerah hari ini? Yang seharusnya lelaki itu menikah dengan wanitanya, jadi harus menikah dengan dirinya, karena hari ini adalah hari yang tidak disangka-sangka, hari yang tidak pernah Senja pikir akan mampir kedalam hidupnya.
Suara langkah kaki yang sudah bisa Senja tebak suara langkah siapa, masuk kedalam kamar mandi.
Senja bingung harus berbuat apa, harus mengatakan apa untuk memulai pembicaraan pada Langit, karena laki-laki itu tidak sama sekali menegurnya dari kemarin, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya.
"Bereskan semua barang kamu, sekarang juga kita pulang". Tegas Langit yang membuat Senja sedikit kaget.
Senja ingin mengelak tetapi ia tidak berdaya, ia harus mengikuti apa kata lelaki yang telah menjadi suaminya.
Senja mengikuti kemana Langit akan membawanya pergi, Senja percaya jika Langit adalah orang yang baik dan tidak mungkin menyakitinya.
Mereka sampai dirumah mewah bercat putih, Langit membantu Senja membawakan kopernya.
"Ini kamar kamu". Setelah memasukkan koper kedalam kamar yang bernuansa putih Langit menatap Senja sebentar.
"Jangan pernah masuk ke kamar saya". Tegasnya yang membuat Senja mengerutkan keningnya bingung.
"Kamar kamu?". Tanya Senja sembari menunjuk kamarnya.
"Jangan berharap untuk sekamar dengan saya, kamu itu cuma orang asing yang terpaksa masuk ke kehidupan saya". Senja menatap Langit tidak mengerti.
"Oke, ngga masalah, saya paham kamu belum bisa menerima saya, karena saya juga merasakan hal yang sama".
"Permisi, saya mau istirahat". Senja sedikit mendorong tubuh Langit yang menghalangi jalannya.
Senja tau ini pernikahan terpaksa, tapi apa Langit tidak bisa menerima dan memahami jika ini takdir? Padahal Senja ingin belajar mencintai laki-laki itu dan berusaha untuk melupakan Galaksi, Senja mau memulai hidup barunya dengan bahagia, bukan sama-sama egois seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas, I'm Yours
RomanceGadis yang terpaksa meninggalkan kekasih yang sudah menemaninya selama tiga tahun dan harus menikah dengan lelaki yang tidak dikenalnya karena bertanggungjawab atas perbuatan mamanya, ini kisah Senja dan Langit yang berusaha untuk menerima takdirnya...