Empat puluh tiga🖤

721 48 0
                                    

Senja membuatkan semur telor ceplok dan juga gorengan tempe sebagai pelengkap, sebelumnya ia sudah membereskan semua yang kotor-kotor dirumah ini, setelah selesai semuanya senja langsung ganti baju dan bersiap untuk ke kantor Langit.

Senja memasuki kantor yang baru pertama kalinya ia datangi, bersih dan luas itu kesan pertama kali Senja setelah melihat keadaan kantor suaminya.

"Senja?". Seorang lelaki yang senja tebak umurnya tidak terlalu jauh dari langit menghampiri nya.

"Iya, saya senja, mas nya siapa ya?".

"Kenalin gue Orion, temennya Langit, lo kesini nyari Langit?".

"Oh iya, eum...ruangannya mas Langit dimana ya?".

"Ayo biar gue anter".

"Makasih". Senja mengikuti langkah Orion dan sampai didepan ruangan yang bertuliskan 'manager room'.

"Setau gue sih langit lagi ada meeting, jadi lo tunggu disini dulu ngga papa kan?".

"Ah iya ngga papa, sekali lagi makasih udah anter saya kesini".

Mawar yang dari jauh melihat kedatangan senja lantas menghampiri nya.

"Senjaaaaa, tumben banget dateng ke kantor? Udah mulai posesif ya?". Mawar menyenggol lengan senja yang terlihat malu.

"War, ih malu tau".

"Gue duluan ya, lo temenin istrinya langit dulu".

"Iya, tanpa lo suruh, hush sana". Usir mawar.

"Lo bawa bekel buat pak raja?".

"Iya, tadi mas langit sarapannya cuma sedikit, jadi gue bawain bekel deh". Senja yang asik mengobrol dengan mawar dari jauh melihat melati yang mondar-mandir sedari tadi.

"Di pojok sana ruangan apa war?". Tanya Senja sambil menunjuk kearah tadi dirinya melihat melati.

"Oh itu toilet, kenapa? Lo mau ketoilet? Ayo gue temenin".

"Engga, tadi gue liat melati bolak-balik disitu, dia kenapa? Kemarin malem lo cerita kalo dia hamil kan? Bahkan waktu gue kritis samar-samar gue denger omongan lo tentang Melati".

"Iya, kayanya dia lagi mual-mual deh, soalnya masih awal kehamilan, tadi udah gue suruh pulang tapi ngga mau". Senja menarik tangan mawar menuju toilet dan benar saja ada melati yang tengah menatap kaca toilet sendirian.

"Mel...". Panggil senja yang membuat Melati menoleh.

"Senja...kok ada disini?".

"Lo sakit? Istirahat aja dulu".

"Ngga kok gue ngga papa".

"Gue mau ngobrol sama lo, kita cari tempat yang nyaman yuk".

"Di ruangan angkasa aja, biar nanti gue yang ijin sama dia". Mawar mengajak Senja dan melati masuk keruang angkasa.

Senja memapah melati untuk duduk di sofa yang ada disana.

"Mawar udah kasih tau gue tentang kehamilan lo, lo ngga usah takut ya, lo ngga sendirian". Senja memeluk tubuh Melati yang terlihat lebih kurus.

"Makasih Nja, tapi gue mohon tolong tutupin rahasia ini dari semua orang, gue malu, gue takut...".

"Iya, lo tenang aja".

"Mel... sampe sekarang belum ada yang bisa lo inget tentang kejadian itu?". Tanya Senja dengan suara lembutnya, melati hanya menggeleng pelan.

"Pengakuan dari lo bisa bantu kita buat cari  siapa pelakunya Mel".

Mas, I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang