Tidak terasa, usia pernikahan mereka sudah menginjak satu bulan, hari-hari yang penuh warna, cekcok, sudah mereka lalui bersama dan Senja selalu merasa nyaman berada didekat suaminya, seperti saat ini mereka sedang menonton tv berdua diruang keluarga.
Suara bel pintu mengejutkan mereka berdua, Senja beranjak bangun dan melihat siapa yang datang.
"Mawar? Lo kenapa nangis?". Senja melihat yang keadaan Mawar menangis sesenggukan mengajak gadis itu untuk masuk.
"Sini duduk, cerita sama gue ada apa?". Langit sedikit menyingkir dan membiarkan Senja menenangkan Mawar.
"Cafe Nja...".
"Cafe kenapa? Cerita pelan-pelan ya".
"Cafe kebakaran". Senja menutup mulutnya tidak percaya.
"Kebakaran? Kenapa ngga ada yang menghubungi saya?". Kaget Langit.
"Maaf pak, semua barang-barang milik pegawai ludes terbakar termasuk Hp". Langit mengambil kunci mobilnya dan bergegas untuk melihat keadaan cafenya.
"Tapi ngga ada korban kan?". Tanya Senja yang mendapat gelengan dari Mawar.
"Melati mana? Dia baik-baik aja kan?".
"Melati masih disana, tadi gue juga udah pinjem hp warga buat nelpon pemadam, maafin gue ya".
"Ini musibah, kita ngga ada yang tau, sekarang Lo tenangin diri Lo ya, gue ambil minum dulu".
Tiba-tiba Senja kepikiran pada Langit, pasti Langit sangat cemas memikirkan cafenya, apalagi cafe itu adalah satu-satunya kenangan yang diberikannya untuk Bulan dan yang pasti cafe itu adalah saksi perjalanan cintanya dengan Bulan.
"Minum dulu, jangan nangis terus". Senja meletakkan segelas air putih didepan Mawar.
"Gue takut Nja, dari peristiwa ini udah jelas kalo gue kehilangan pekerjaan, sedangkan Lo tau nyokap gue lagi sakit". Senja menatap temannya kasian.
"Lo tenang aja, gue bakal bantu Lo, sekarang mending kita ke cafe, gue mau liat keadaan disana".
Sesampainya dicafe, Senja dibuat takjub dengan pemandangan yang begitu memilukan.
Cafe tempatnya bekerja penuh dengan api yang masih berkobar.
"Melati!!". Teriak Senja yang ingin bertanya keberadaan suaminya pada Melati.
"Senja, itu....pak Raja di dalem, gue ngga tau dia mau ngapain". Wajah Melati tidak kalah panik dari Senja.
"Yaampun mas Langit". Senja berlari masuk kedalam juga menyusul Langit.
"SENJAAAAAA!!!". Teriak Mawar dan Melati.
"Senja ngapain masuk sih, yaampun ini gimana Mel, gue takut mereka kenapa-napa". Mawar memijat kepalanya yang terasa pusing.
"Ngga ngerti lagi deh gue". Pasrah Melati.
Suara sirine mobil pemadam terdengar ditelinga mereka.
"Akhirnya Dateng juga, pak tolong didalam ada dua orang, tolong selamatkan mereka ya pak". Tolong Mawar pada petugas damkar.
Suasana didalam sudah begitu hancur, atap-atap berjatuhan kelantai.
"MAS LANGIT!! KAMU DIMANA MAS?!".
Senja melihat kayu dari atas akan mengenai kepala lelaki yang Senja yakini itu adalah Langit.
"MAS LANGIT,AWAS!!!". Senja mendorong tubuh Langit menjauh dari kayu.
"Awh...". Ringisnya.
"Senja?". Langit mendapati Senja yang memegang bahunya yang tertimpa kayu.
"Kamu ngga papa?". Panik Langit yang melihat bahu Senja sedikit terluka.
"Cepet keluar dari sini mas, apinya makin membesar". Langit membopong tubuh Senja untuk sampai keluar dan menjauhi kerumunan.
"Yaampun Senja, bahu Lo kenapa?!!". Pekik Melati.
"Cuma luka sedikit kok".
"Kita kerumah sakit ya". Ajak Langit.
"Ngga usah lah mas, nanti saya bisa obatin sendiri".
"Udah saya bilang berapa kali, nurut kata suami". Senja mengangguk pasrah dan pamit pada kedua temannya untuk kerumah sakit.
"Muka pak Raja dapet banget ya, paniknya, takutnya, khawatirnya dia sama Senja". Ucap Melati.
"Ya wajarlah, Senja kan istrinya ya pak Raja ngga mau Senja kenapa-napa".
"Iya sih, tapi kadang Lo kepikiran ngga sih, kok bisa ya Senja bikin pak Raja luluh?".
"Keadaan lagi genting, bisa-bisanya Lo mikirin itu".
...
Senja sudah istirahat di kamarnya, untung saja lukanya tidak terlalu serius.
"Gue udah minta polisi nyelidikin kasus ini, semoga aja ada titik terang dari kejadian ini". Ucap Angkasa.
"Thanks Sa, ternyata Lo bisa diandelin juga". Langit menepuk bahu Angkasa pelan.
"Muka Lo kenapa kaya banyak pikiran gitu sih bang? Udahlah yang udah terjadi yaudah, Lo bahkan bisa bangun cafe yang lebih bagus dari itu".
"Bukan itu masalahnya, gue cuma bingung aja, kenapa Senja nolongin gue tadi". Angkasa tertawa renyah.
"Ini bukan pertama kalinya Lo jatuh cinta kan bang? Kaku amat Lo. Udah jelas-jelas Senja ngelakuin itu karena dia ngga mau Lo kenapa-napa".
"Ya tapikan sekarang jadi dia yang kenapa-napa".
"Itu namanya pembuktian cinta, udahlah lupain yang udah mati, atau Lo mau Senja gue ambil?". Langit menatap Angkasa seakan ingin menelan adiknya hidup-hidup, Angkasa berlari kearah dapur untuk menghindari Langit.
"KALO CINTA GENGGAM,JANGAN DILEPAS".
Akhirnya up lagi setelah sekian lama huhu, gaisss jangan lupa vote dan komen yaaa dan jangan lupa follow ig aku @septi_amilia pasti ku follow back 🙈.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas, I'm Yours
RomanceGadis yang terpaksa meninggalkan kekasih yang sudah menemaninya selama tiga tahun dan harus menikah dengan lelaki yang tidak dikenalnya karena bertanggungjawab atas perbuatan mamanya, ini kisah Senja dan Langit yang berusaha untuk menerima takdirnya...
