Lima puluh sembilan🖤

566 42 2
                                        

Hampir tiga puluh menit senja bolak balik dikamar nya, ia cemas menghawatirkan suaminya yang tadi minta ijin untuk ke kantor sebentar tapi sudah pukul sembilan malam belum juga pulang padahal keadaan langit baru saja mendingan.

Senja sudah berusaha untuk menghubungi langit, naas ternyata ponsel langit tertinggal di kamar.

"Kebiasaan banget sih suka bikin istrinya khawatir". Gumam Senja dengan nada khawatir nya.

Senja berniat untuk menunggu langit diruang tamu, padahal tadinya ia ingin memberi kejutan ulang tahun pada langit, seperti kotak kecil yang sudah ia siapkan bersama melati tadi sore.

Kotak itu tetap berada ditangan senja, bahkan saat dirinya merasa kantuk mulai datang, kotak itu masuk ke dalam pelukannya. Hingga ia terlelap karena terlalu lama menunggu langit.

"Assalamu'alaikum". Langit mendapati senja tertidur di sofa dengan menggenggam kotak kecil yang jelas ia tidak tau apa isinya.

Langit mengelus rambut senja pelan dan mengecupnya.

"Pasti kelamaan nunggu saya pulang ya". Gumamnya sambil tertawa pelan.

Langit mengangkat tubuh kecil senja ke dalam gendongannya.

Hap.

Senja hanya menggeliat sesaat dan melanjutkan tidurnya lagi, langit pikir senja pasti kecapean karena terlalu banyak mengurusnya hari ini.

Langit menidurkan senja ke kasur dengan sangat hati-hati, ia tidak mau mengganggu tidur istrinya apalagi sampai membangunkannya.

Langit terfokus pada kotak kecil yang masih berada digenggaman senja, sepertinya ia sangat menjaga kotak kecil itu, perlahan langit mengambilnya.

"Apa ini?". Langit memutar kotak kecil itu, ringan dan hanya ada suara benda kecil didalamnya.

Ia penasaran dan ingin membuka nya, tapi ini bukan barang miliknya, ini milik senja. Apa boleh ia membuka nya?.

"Buka aja kali ya?, penasaran". Langit mengernyitkan dahinya bingung, hanya terdapat selembar kertas disana, tetapi terlihat ada cetakan tulisan pada kertas.

'SELAMAT ULANG TAHUN PAPA'.

"Pa-pa?". Ucapnya terbata.

Sebentar...

Ada satu benda yang terlihat bersembunyi di bawah kertas, dengan rasa penasaran langit mengambilnya dengan cepat.

"Testpack? Garis 2?". Langit speechless dan langsung melompat kegirangan.

"YES, SAYA AKAN JADI PAPA!!". Senja menggeliat dalam tidurnya.

"Apaan sih berisik banget, udah malem tau". Omel senja, tanpa menghiraukan Omelan senja langit langsung membawa tubuh senja kedalam pelukannya.

"Makasih nja, ini kado terindah dalam hidup saya". Senja mendorong tubuh langit.

"Emang nya aku kasih kado apa?". Tanya senja pura-pura tidak tau.

"Kamu hamil kan?". Senja menggeleng pelan.

"Kata siapa?".

"Ini". Langit menunjukkan testpack nya pada senja.

"Astagfirullah mas, ini testpack siapa? Kamu selingkuh? Jahat kamu mas". Ucapnya dramatis.

"Eh? Kok?".

"Apa? Mau ngelak? Ini ada buktinya mas, tega kamu ya".

"Nja plis, kamu jangan bercanda deh". Wajah langit terlihat pucat pasi dan hal itu membuat senja tertawa puas.

Mas, I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang