Lima puluh satu🖤

426 32 2
                                    

Dokter Vega menghampiri angkasa yang sudah duluan bangun dari mawar dan dokter Vega meminta angkasa untuk keruangan nya sebentar.

"Ada apa dok?".

"Sesuai pemeriksaan tadi, ibu nya mawar kritis dan saya minta sama kamu untuk bicara hal ini pelan-pelan sama mawar".

"Kenapa dokter ngga bicara langsung aja sama mawar?".

"Saya takut masih ada trauma didalam dirinya mawar terkait kematian papanya waktu itu dan saya yakin kamu bisa menenangkan mawar".

"Baik dok, nanti saya akan coba bicara sama mawar dan saya juga mohon sama dokter untuk memberikan perawatan yang terbaik".

"Pasti, jangan lupa untuk terus memberi semangat pada mawar".

Angkasa keluar dari ruangan dokter Vega dan mendapati mawar yang tengah menangis diruang tunggu.

"War, kenapa diluar?".

"Dari tadi mama gue ajak ngomong diem aja sa, ngga ada respon apa-apa". Angkasa mencoba untuk menenangkannya.

"Tenang ya, barusan gue ngobrol sama dokter Vega, dia bilang nyokap lo kritis".

"Sa!!! Jangan ngomong sembarangan".

"Tenang war, jangan emosi, kita bisa lewatin ini sama-sama". Mawar menangis sesenggukan di bahu Angkasa.

"Kenapa harus gue yang ngalamin ini semua sa? Rasanya ngga adil".

"Karena lo kuat war".

"Gue ngga punya siapa-siapa lagi selain mama sa, gue ngga mau mama sampe pergi ninggalin gue".

"Lo punya gue war, lo punya dua sahabat yang selalu sayang sama lo, banyak yang sayang sama lo".

Dari kejauhan mawar melihat dokter Vega yang berjalan kearahnya.

"Dokter, mama gimana?". Lirihnya.

"Sebentar, saya periksa mama kamu dulu, karena pemeriksaan terakhir tadi mama kamu kritis, kalian bantu doa dari sini ya". Balas dokter Vega yang diangguki Mawar, dokter Vega masuk kedalam ruang rawat mama mawar beserta beberapa suster dibelakangnya.

Mawar dan angkasa menunggu pemeriksaan dengan penuh harap, berharap akan ada berita baik tentang mama mawar.

Setelah menunggu sekitar 15 menit, dokter Vega keluar dari ruangan dengan wajah sendu.

"Dok, gimana keadaan mama? Baik-baik aja kan? Mama udah sadar?". Semprot mawar.

"Saya sudah memberikan yang terbaik tapi Tuhan berkehendak lain, mama kamu sudah meninggal dunia, tubuhnya sudah tidak bisa menerima obat yang masuk, kamu yang sabar ya war, saya tinggal dulu, permisi". Mawar berlari masuk menemui mamanya yang sudah terbaring kaku.

"Mamaaaaaaaa!!!!". Mawar memeluk tubuh mamanya.

"Mah, bangun mah, aku sama siapa kalo ngga ada mama, mah jangan tinggalin aku mah, bangunnnnnn!!!".

"Mama......". Angkasa melihat tubuh mawar yang lemas dan pingsan dalam keadaan memeluk mamanya.

"War,...". Angkasa mengangkat tubuh mawar dan membaringkannya disofa panjang yang ada disana.

Angkasa mencoba untuk menghubungi kerabat lainnya, memberi kabar pada langit, senja juga melati.

Sembari menunggu kedatangan mereka, angkasa mengurus kepulangan jenazah mama mawar dibantu mang Ujang.

"Kasian neng mawar, abis ditinggal bapaknya, sekarang ditinggal mamanya".

"Namanya umur kan ngga ada yang tau mang, yang penting kita doain aja ibu nya mawar tenang disana".

"Aamiin, pasti itu mah, mamanya teh orang baik, ngga pernah julid kaya ibu-ibu yang lain".

"Kamu teh mending temenin neng mawar aja, biar saya yang urus surat-surat nya".

"Yaudah kalo gitu mang, saya tinggal dulu ya". Angkasa masuk keruangan mama mawar dan mendapati mawar yang sedang melamun.

"Dunia ngga adil sama gue sa, semua orang yang gue sayang udah diambil, gue mau ikut mereka aja, gue ngga bisa hidup tanpa mereka". Angkasa memeluk tubuh mawar.

"Kata mama lo, lo anak yang kuat war, dia bangga punya anak kaya lo, lo punya impian untuk jadi dokter dan lo harus raih itu, biar mereka bangga sama lo, mereka emang ngga ada dalam penglihatan lo tapi mereka ada dihati lo, jangan pernah ngomong kaya gitu lagi, gue ngga akan ngebiarin lo ngerasa sendiri". Ucap Angkasa.

"Tapi gue butuh mereka sa, gue butuh pelukan mereka, gue butuh support dari mereka dan gue mau terus ngeliat senyum bangga dari bibir mereka".

"Dari sana mereka tersenyum ngeliat lo yang bisa berdiri diatas kaki lo sendiri, lo wanita terkuat yang gue kenal war".

Mas, I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang