Seminggu setelah pertemuan waktu itu, orion menepati janjinya untuk menemui orangtua Melati, orion tidak sendirian, dua pasangan sejoli lainnya juga ikut menemaninya.
"Assalamu'alaikum Bu". Salam orion pada ibu melati.
"Walaikumsalam nak, mari silahkan masuk". Senja yang genggamannya tidak lepas dari langit ikut masuk kedalam, tidak lupa juga dengan angkasa dan mawar.
Mereka duduk di sofa kecil rumah melati.
"Ini ada apa rame-rame datang kesini? Biasanya cuma senja sama mawar yang main kesini". Ucap ibu melati yang menatap senja dan mawar sembari tersenyum.
"Kedatangan saya kesini untuk menyampaikan sesuatu, tapi saya berharap ibu bisa menerima ini". Ucap Orion.
"Sesuatu? Apa itu nak?".
"Aku hamil Bu". Ibu melati menutup mulutnya tidak percaya.
"Mel? Astagfirullah?!!!". Kagetnya.
"Saya minta maaf Bu, ini semua karena kesalahan saya dan saya akan bertanggungjawab, secepatnya saya akan menikahi melati". Raut wajah sedih, bingung ada didalam wajah ibunya melati.
"Mel?? Apa maksudnya ini?!". Melati berjongkok didepan ibunya.
"Maafin aku Bu, aku juga ngga mau ini semua terjadi, aku ngga tau harus cerita sama siapa tentang semua masalah ini, ngeliat ibu sama ayah setiap hari berantem sampai cerai itu ngebuat hati aku sakit Bu, bukan cuma sekali dua kali, setiap hari kalian berantem, aku stress, aku cape liatnya, sampai akhirnya aku melampiaskannya dengan pergi ke club dan kejadian yang aku sendiri juga ngga mau terjadi, maaf Bu, maaf...hiks". Ibunya terlihat merasa bersalah, dia menyuruh melati berdiri dari jongkoknya.
"Yaallah Mel....". Ia memeluk melati.
"Ibu gagal Mel, ibu yang salah, ibu gagal menjaga kamu, ibu ngga tau kalo perceraian ibu sama ayah ngebuat kamu hancur, ibu ngga tau kalo setiap hari kamu ngeliat ibu sama ayah berantem, ibu egois sama sekali ngga mikirin perasaan anak ibu sendiri, maafin ibu Mel...". Melati menangis sesenggukan di pelukan ibunya.
"Ngga Bu, ibu ngga salah, aku yang salah, aku ngga cukup dewasa buat menghadapi masalah ini, tapi aku janji Bu, aku ngga akan kaya gini lagi, tolong restui Orion untuk menikahi aku ya Bu, aku ngga mau anak ini lahir tanpa ayahnya, aku ngga mau anak ini kurang figur seorang ayah".
Senja dan mawar tidak mampu menahan air matanya lagi.
"Yang ibu butuhkan hanya kebahagiaan kamu nak, kamu segalanya untuk ibu dan ibu berharap kamu bisa menjadi ibu yang baik untuk anak kamu, jangan jadi seperti ibu yang gagal mendidik kamu nak....".
"Masalah ayah kamu, biar ibu yang pikirin ya nak, maafff, karena ibu kamu harus menanggung ini".
"Ngga papa Bu, ini udah jalan takdir aku". Beralih ibunya menatap Orion.
"Kamu beneran serius sama melati kan?". Orion mengangguk yakin.
"Tolong jaga anak ibu baik-baik ya, jaga dia lebih dari ibu menjaga dia ya nak, ibu juga ngga bisa marah sama kamu karena kejujuran dan kedatangan kamu untuk bertanggungjawab cukup menjelaskan jika ini sebuah kecelakaan".
"Iya Bu, saya janji, saya akan menjaga melati dengan baik begitupun dengan anak kita nanti".
"Secepatnya saya akan urus pernikahan ini dan maaf, orangtua saya baru bisa hadir ketika acara pernikahan nanti dan saya juga sudah menjelaskan perihal kehamilan melati sama mereka".
"Orangtua kamu gimana Yon?". Tanya melati.
"Mereka paham dan mereka menyetujui pernikahan kita". Mereka semua yang berada disana bernapas lega, satu masalah akhirnya bisa teratasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas, I'm Yours
RomanceGadis yang terpaksa meninggalkan kekasih yang sudah menemaninya selama tiga tahun dan harus menikah dengan lelaki yang tidak dikenalnya karena bertanggungjawab atas perbuatan mamanya, ini kisah Senja dan Langit yang berusaha untuk menerima takdirnya...
