Mas, I'm Yours

Lima puluh tujuh🖤

Selamat malam Minggu bestieee, happy reading🤗
...

Dua minggu setelah kejadian tidak mengenakkan, kini tiba di hari pernikahan melati dan orion. Senja dan langit memakai baju dengan warna senada, langit masih menunggu senja yang asik berdandan didepannya, padahal kurang dari dua jam lagi acara ijab qobul akan dimulai.

"Belum selesai juga make up nya?". Tanya langit untuk kesekian kalinya.

"Sebentar lagi mas". Langit hanya menghela napasnya pelan, entah ini sudah 'sebentar lagi' yang ke berapa senja ucapkan.

"Jangan cemberut gitu dong, nanti gantengnya ilang loh".

"Hampir sejam saya nunggu kamu dandan, belum selesai juga".

"Ya namanya juga perempuan mas, wajar lah".

Tepat sejam, senja baru menggandeng tangan langit untuk berangkat ke acara pernikahan melati dan orion.

Senja dan langit duduk dijejeran para tamu yang lainnya, dengan haru mereka menyaksikan ijab qobul yang terlaksana secara khidmat, seketika senja jadi teringat pernikahan nya dengan langit beberapa bulan yang lalu.

"Hari pernikahan itu jadi hari paling bahagia untuk setiap pasangan, tapi rasanya beda ya sama pernikahan kita waktu itu, rasanya aku mau ngulang semua itu deh". Ucap senja.

Astaga, apa yang dikatakan senja barusan?

"Mau nikah lagi?".

"Ngga lucu lah, masa nikah lagi, sama orang yang sama pula". Senja tertawa pelan.

"Ngga usah ketawa kalo ngga lucu".

"Ih kamu kenapa sih? Sewot mulu dari pagi, lagi Pms?". Ledek senja.

"Nja, kepala saya tuh pusing, kamu kan tau tadi pagi saya mual-mual".

"Masih pusing? Tadi kamu bilang udah ngga apa-apa mas, yaudah nanti kita ke dokter ya".

"Engga, badan saya udah enakan, saya tuh cuma pusing denger ocehan kamu, ngelantur". Senja manyun.

"Yaudah, mending aku ke prasmanan aja".

"Jangan jauh-jauh dari saya".

"Iya, kesitu doang kok". Senja berjalan kearah jejeran prasmanan karena acara ijab qobul juga sudah selesai, tersisa resepsi yang hanya diadakan beberapa jam setelah ini, melati tidak boleh banyak berdiri apalagi sampai kecapean.

Senja mendekat kearah dessert dan mulai memakannya dengan lahap.

"Astaga kakak ipar, yang lain lagi pada sibuk foto, lo malah makan disini sendirian". Ciduk angkasa.

"Yaudah lah foto mah gampang nanti sa, kalo laper kan ngga bisa ditahan".

"Eh tapi enak tuh keliatannya". Ucap Angkasa melihat puding coklat yang senja makan.

"Enak, manis banget loh ini".

"Gue mau ah". Angkasa ikut mengambil puding coklat.

"Sa, yaampun yang lain pada sibuk foto kamu malah temenin saya makan". Ucap senja yang membuat angkasa hampir saja menyemprotkan pudingnya.

"Buset, di balikin omongan gue". Gumam angkasa geleng-geleng kepala, ini kenapa kakak ipar gue jadi rada-rada gini sih? Batinnya.

Senja melihat dari jauh, ada acara lempar bunga ditengah-tengah, senja juga bisa melihat mawar berada disana.

"Ikut sana acara lempar bunganya, kalo bisa dapetin bunganya biar cepet nikah sama mawar".

"Lo ngga mau ikut?". Tawar angkasa pada senja yang dijawab gelengan oleh wanita itu.