Pulang dari rumah Alula mereka langsung menuju rumah sakit tanpa pulang kerumah dulu, langit terus saja menggenggam tangan senja dengan tangan yang tidak memegang setir.
'Sebenernya aku takut mas, aku takut sesuatu yang ngga kita mau akan terjadi'. Batin senja dengan mata yang terus menatap kearah jalanan yang sudah mulai sepi.
"Tangan kamu dingin banget, kenapa?". Tanya langit yang mulai menyadari kegelisahan istrinya.
"N-ngga papa mas, hawa udah malem aja kali". Langit mengangguk pelan.
Mereka memasuki ruangan dokter kandungan dengan tangan yang tidak pernah lepas dari genggaman.
"Permisi dok, selamat malam".
"Selamat malam, silahkan duduk, ada keluhan apa?". Tanya sang dokter.
"Kita berdua mau cek kesehatan dok".
"Sudah menikah atau baru ingin menikah?".
"Sudah menikah dok".
"Memangnya sebelum menikah kalian tidak cek kesehatan terlebih dahulu?".
"Eum..engga dok, pernikahan kami dadakan jadi baru sekarang kami sempat untuk cek kesehatan". Balas langit yang diangguki senja.
"Oke, mari kalian ikut saya".
Setelah mengikuti proses yang lumayan lama dan banyak, akhirnya mereka duduk di bangku semula untuk mendengarkan hasil dari pemeriksaan.
"Mohon maaf, karena ini sudah cukup malam jadi hasilnya baru keluar besok, kebetulan kalian pasien terakhir". Senja mengangguk mengerti.
"Gitu ya dok?".
"Iya, besok pagi kalian kembali kesini".
"Oke dok, terimakasih".
Mereka pulang, penat bekerja seharian, pulang kerja ditagih soal cucu dan harus memeriksakan diri ke dokter hari itu juga, tepat pukul 12 malam mereka baru saja sampai.
"Aku deg-degan mas, gimana ya hasilnya besok". Ucap senja yang berada dalam dekapan tubuh langit.
"Saya yakin semuanya akan baik-baik aja, kamu ngga usah khawatir, mending sekarang tidur, besok masih jadi sekretaris saya kan?".
"Masih lah, masa cuma sehari, nanti aku ngga di gaji".
"Dasar".
"Good night mas langit, bismillah buat besok ya".
"Night". Langit mengecup kening senja sekilas dan masuk ke alam mimpi.
Senja menatap langit yang sudah terpejam, membayangkan jika dirinya tidak bisa memberikan langit anak, ia takut, walaupun jawaban langit kemarin sudah jelas, tetap ada ketakutan-ketakutan yang menghampirinya, senja tidak mau kehilangan suaminya, senja sangat mencintai langit.
Tak terasa air matanya menetes, dimana pun seorang istri pasti ingin selalu membahagiakan suami, memberikan yang terbaik untuk suaminya dan Senja sangat amat berharap besok hasil dari cek kesehatan nya dengan langit bisa memberikan kabar yang baik untuk rumah tangganya.
"Aku berharap mas, ada senja dan langit junior disini, menjadi pelengkap kebahagiaan kita nantinya". Ucap senja sambil mengelus perutnya yang rata.
...
Rasanya senja malas sekali untuk bangun pagi hari ini, semalam ia tidak bisa tidur karena terus memikirkan hasil pemeriksaan dan rasanya akan ada sesuatu yang terjadi hari ini, senja takut dan senja ingin hari ini ia lewati begitu saja tanpa perasaan tidak enak yang terus mengganjal nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/260504889-288-k330101.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas, I'm Yours
Storie d'amoreGadis yang terpaksa meninggalkan kekasih yang sudah menemaninya selama tiga tahun dan harus menikah dengan lelaki yang tidak dikenalnya karena bertanggungjawab atas perbuatan mamanya, ini kisah Senja dan Langit yang berusaha untuk menerima takdirnya...