Selesai membereskan dapur rumah Langit yang kotor, Jingga menemui pasangan sejoli itu yang tengah menonton tv berdua.
"Udah selesai".
"Sekalian di pel aja ya, trus bersihin gudang, dihalaman belakang juga banyak rumput-rumput liar tolong dirapikan ya". Dengan wajah menahan amarahnya Jingga memenuhi suruhan Senja.
Es krim es krim....
Es krim es krim...
Suara penjual es krim dari luar masuk kedalam telinga Senja.
"Mau kemana?". Cegah Langit.
"Mau beli es krim".
"Biar saja aja yang beli". Senja duduk lagi dan membiarkan Langit yang keluar membelinya.
Jingga tiba-tiba saja datang menarik Senja mendekat kearah tangga.
"Apaansi narik-narik saya!!".
"Kamu tuh makin hari makin ngelunjak ya, mau kamu apa sih? Mau ngerjain saya disini?!". Marah Jingga.
"Harusnya saya yang tanya, maunya mba apa sih?".
"Saya cuma mau suami kamu".
"Cari di shopee sana, kali aja ada cashback".
"Ngga usah bercanda, hidup kamu tuh harusnya ngga sebahagia ini".
"Oh mba iri sama saya? Yaampun mba, ngga boleh iri, dosa".
"Kamu tuh bener-bener ya". Jingga ingin melayangkan tamparannya pada pipi Senja tapi terhenti karena ucapan Senja.
"Mba yang udah buat saya celaka kan?".
"Mba boleh benci sama saya, mba boleh celakain saya tapi tolong, jangan bawa mas Langit dalam masalah mba sama saya, saya ngga mau loh ngeliat suami saya harus masuk rumah sakit lagi".
"Kamu itu bodoh atau gimana sih? Cara untuk menghancurkan orang yang kita benci adalah dengan menghilangkan orang yang dia cintai". Ucap Jingga dramatis.
"Dan jika orang yang saya cintai hilang, maka orang yang kamu cintai juga hilang, tega ngeliat orang yang kamu cinta menderita?". Balik Senja.
"Kamu tuh harusnya tau diri senja, yang seharusnya menjadi istrinya Langit itu saya, bukan kamu, karena saya lebih berhak atas itu".
"Berhak dalam segi apa? Emang mba siapa?".
"Saya adalah kakak kandung dari seorang bulan, seorang wanita yang sudah direnggut nyawanya sama mama kamu dan saya mau kamu merasakan sakit lebih dari yang bulan rasakan". Senja kaget mendengar perkataan Jingga.
"Ngga usah pura-pura kaget, saya tau kamu pura-pura amnesia kan?". Jingga tertawa miris.
"Senja...senja...kamu tuh terlalu polos buat bersaing sama saya".
"Gimana? Udah siap buat mati? Udah siap buat ngeliat mama kamu mendekam dipenjara seumur hidup? Are you ready?". Wajah Jingga terlihat seperti akan menelan Senja hidup-hidup.
"Kamu gila, bukan mama saya yang menabrak bulan tapi bulan yang menabrakkan dirinya sendiri, karena apa? Karena dia mau kamu bunuh, iya kan?!! Jangan pikir saya terlalu polos, kalo kamu berani melaporkan mama saya atas kejadian ini, saya juga bisa melaporkan kamu atas kejadian kecelakaan kemarin, kejadian sebenarnya tentang bulan juga". Berbalik, Jingga terlihat kaget dengan penuturan senja.
"Kamu ngancem saya?". Jingga melihat pisau diatas meja dapur lantas mengambilnya.
"Tutup mulut atau kamu saya bunuh?". Jingga menyodorkan pisau didepan wajah senja.
Langit yang baru saja masuk membawa dua es krim ditangannya tidak menemukan keberadaan senja.
"Senja...ini es krim nya, kamu dimana?". Jingga yang mendengar itu langsung menarik rambut senja dan mengancam senja dengan pisau yang dekat sekali dengan lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas, I'm Yours
Любовные романыGadis yang terpaksa meninggalkan kekasih yang sudah menemaninya selama tiga tahun dan harus menikah dengan lelaki yang tidak dikenalnya karena bertanggungjawab atas perbuatan mamanya, ini kisah Senja dan Langit yang berusaha untuk menerima takdirnya...
