Enam puluh lima🖤

801 24 5
                                    

Senja menyadari tidak ada langit disampingnya, ia mencari di sekeliling rumah tapi tidak ia temui keberadaan suaminya.

"Mas langit pagi-pagi kemana sih, udah ngilang aja" dumelnya kesal.

Suara ketukan pintu membuat senja menghampirinya, rasa kesal dalam benaknya semakin memuncak ketika melihat siapa yang berdiri didepan pintu.

"Mau ngapain lagi kesini mba? Masih pagi udah mau nyari keributan? Emangnya ngga ada kerjaan lain apa?" Kesal senja.

Wajah jingga sudah tidak bisa dibayangkan betapa geramnya seperti ingin memakan senja hidup-hidup.

Jingga menjambak rambut senja kencang yang membuat senja hampir saja terjungkal.

"SAYA  TUH UDAH CAPE HIDUP KAYA GINI TERUS NJA, SATU-SATUNYA JALAN YANG BISA BUAT SAYA BAHAGIA CUMA MENGHEMPASKAN KAMU DARI DUNIA INI". Teriaknya kencang ditelinga senja.

"LEPASIN SAYA, SAYA JUGA BERHAK HIDUP MBA, SAYA JUGA MAU BAHAGIA" teriak senja tidak kalah kencangnya.

"KEBAHAGIAAN KAMU CUKUP SAMPAI SINI NJA, KAMU HARUS MATI"

Bugh

Jingga membenturkan kepala senja beberapa kali ke tembok, hingga tetesan darah sudah mengucur di wajah senja dan hal itu membuat jingga merasa sangat puas.

"Ssss-sakit" lirih senja.

"KAMU HARUS MATI"

Jingga terus menyiksa senja sampai senja benar-benar tidak sadarkan diri. Aksinya berjalan sangat mulus dan tidak sama sekali diketahui oleh satu orangpun, jingga langsung berlari dari rumah langit setelah puas menyiksa senja.

Langit yang baru saja memasuki pekarangan rumahnya terkejut mendapati banyak bercak darah di teras rumahnya.

"Senja...." Lututnya lemas melihat istrinya tergeletak tidak berdaya, dengan cepat ia menelpon ambulance.

"Nja'....bangun sayang" lirihnya.

Tidak berselang lama ambulance sampai dan langsung membawa tubuh kecil senja ke rumah sakit, tangan senja tidak lepas dari genggaman langit yang terus menatapnya khawatir.

Siapa yang berani melakukan hal sekejam ini pada istrinya?.

Sesampainya dirumah sakit senja langsung dibawa kedalam UGD untuk segera ditangani.

"Tolong lakukan tindakan yang terbaik untuk istri dan anak saya, saya ngga mau mereka kenapa-napa"

"Baik pak, bapak tunggu disini kami akan segera menangani pasien".

Langit harus mencari tau siapa yang berani melakukan ini pada senja, ia baru ingat jika kemarin malam ia memasang cctv dirumahnya setelah melihat gerak-gerik senja yang aneh, ia langsung mengecek ponselnya, tangganya gemetar melihat bagaimana istrinya diperlakukan begitu jahat pada wanita itu, Setega itu?.

Ia menelpon angkasa untuk membantunya mencari keberadaan jingga, ia harus bicara pada wanita itu secara empat mata sebelum ia menjebloskan wanita itu lagi kedalam penjara.

"Sa, cari keberadaan jingga sekarang"

"Ada apa bang? Kenapa lagi?"

"Senja kritis, ini ulah dia lagi, tolong bawa jingga kerumah sakit sa, gue perlu bicara empat mata sama dia"

"Oke bang, secepatnya gue bawa dia kesana".

...

Langit menatap jijik pada wanita yang kini berlutut didepannya.

"Apa yang bisa buat anda pergi dari hidup saya dan senja?" Jingga menggeleng.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mas, I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang