Senja menyiapkan makan malam berupa ayam goreng, tempe dan juga tahu. Sedari tadi juga Langit asik duduk diruang makan menyaksikan Senja memasak.
Langit menatap Senja penuh arti, gerakan lihai saat memasak mengingatkan nya pada almarhumah Bulan, bahkan rasa masakannya hampir sama.
"Bulan". Gumam Langit yang didengar Senja.
"Kenapa mas? Keinget sama mba Bulan?". Tanya Senja lembut.
"Maaf". Lirihnya.
"Ngga papa, kamu bisa mencurahkan semua isi hati kamu sama saya, anggap saya sebagai teman curhatnya mas, saya selalu siap buat dengerin". Langit menatap Senja ragu, tapi jika dipikir tidak ada salahnya ia bercerita sedikit pada Senja.
"Tentang Bulan?". Senja mengangguk yakin.
"Tentang siapapun".
"Sampai saat ini saya masih belum terbiasa dengan kepergian dia, tapi saya sadar, rencana Tuhan berbeda dengan rencana saya". Senja berusaha menggenggam tangan Langit yang gemetar.
"Saya tau ini berat, tapi saya yakin kamu bisa mas, kamu pasti bisa melewati ini semua".
"Saya sangat mencintai Bulan". Tatapan Langit pada Senja begitu dalam.
"Saya tau, mba bulan adalah wanita yang spesial dalam hidup kamu dan kamu harus yakin mba bulan udah tenang disana, dia pasti ngga mau ngeliat lelaki yang dicintainya terus meratapi kepergiannya, kamu harus ikhlas mas". Langit terdiam.
"Maaf". Lagi-lagi kata maaf yang keluar dari bibir Langit.
"Udah ya, sekarang kita makan malam dulu". Langit mengangguk pelan.
Senja menatap suaminya sebentar.
Semesta...
Langit ku mendung malam ini
Tangannya gemetar, katanya ia rindu
Tolong ya semesta
Sampaikan rindunya pada Bulan.
...
Suara deringan ponselnya menyambut paginya, Senja meraih ponselnya yang berada dinakas.
"Halo?".
"Galaksi masuk rumah sakit, Lo cepetan kesini ya".
Senja melihat nama yang tertera diponselnya 'Mawar'.
"Galaksi kenapa?".
"Dia pingsan, dokter bilang keadaannya menurun drastis, plis Senja Lo Dateng ya, jangan karena kalian udah ngga ada hubungan trus Lo biarin Galaksi gitu aja". Suara mawar terdengar sangat panik dan ketakutan.
"Gue kesana sekarang".
Senja tidak dapat menahan air matanya, Galaksi nya pasti menahan sakit sendirian.
Ia mengganti pakaiannya setelah mencuci muka dan menggosok gigi, bahkan dirinya tidak pamit lagi pada Langit yang belum bangun dari tidurnya.
"Mawar, dimana Galaksi? Gimana keadaannya?". Mawar memeluk Senja saat Senja sudah berada didepan ruang UGD.
"Galaksi...dia kritis Senja". Mawar sudah menangis, Mawar adalah sahabat Galaksi wajar saja jika Mawar terpukul.
Senja menutup mulutnya tidak percaya.
"Galaksi, aku disini". Senja hanya mampu melihat Galaksi yang terbaring dari kaca ruang UGD, Galaksi nya tengah bertaruh nyawa.
"Galaksi maafin Senja, maaf Senja ngga ada disaat kamu kesakitan sendiri".
"Lo kenapa tega mutusin Galaksi? Lo kan tau dia cinta banget sama Lo". Ucap Mawar.
"Plis, kita ngga usah bahas ini dulu, gue ngga bisa jelasin semuanya sekarang". Senja menutup wajahnya yang dibanjiri air mata.
"Semalem Galaksi ngajak gue ketemu, dia terpukul banget setelah Lo tinggal, bahkan dia ngebuang semua obat-obatnya, Lo tega Senja, Lo kan tau cuma Lo alasan Galaksi bertahan sampai saat ini, cuma Lo yang bisa buat dia ngerasa hidup, tapi kalo gini caranya sama aja Lo ngebunuh dia secara perlahan".
"Ngga gitu Mawar, gue bisa jelasin semuanya tapi ngga sekarang... Hiks".
"Sekarang Lo ikut gue, Lo harus jelasin semuanya sama gue". Senja nurut tangannya ditarik begitu saja oleh Mawar yang membawanya ketaman rumah sakit yang masih sepi.
"Jelasin ke gue sekarang". Putus Mawar, Senja menghela napasnya berat.
"Hari dimana Galaksi ngelamar gue adalah hari dimana mama menabrak seseorang sampai akhirnya gue harus nikah sama calon suami dari wanita yang ditabrak mama, gue hancur, gue ngga tau apa yang harus gue lakuin saat itu, gue ngga mampu ngelepas Galaksi tapi gue juga ngga mau mama dipenjara...hiks". Mawar memeluk Senja memberi kekuatan.
"Ini berat buat gue, gue harus ngubur semua mimpi gue sama Galaksi dan gue harus nikah sama orang yang bahkan ngga gue kenal".
"Sekarang gue ngerti, tapi kenapa Lo ngga pernah cerita sama gue atau melati? Kenapa harus Lo pendem sendiri? Lo punya gue, Lo punya Melati, Lo ngga sendiri Senja. Kalo gini gue ngerasa jadi orang yang jahat tau ngga? Gue ngga ada artinya dihidup Lo".
"Makasih, seenggaknya Lo udah ngerti posisi gue".
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas, I'm Yours
Любовные романыGadis yang terpaksa meninggalkan kekasih yang sudah menemaninya selama tiga tahun dan harus menikah dengan lelaki yang tidak dikenalnya karena bertanggungjawab atas perbuatan mamanya, ini kisah Senja dan Langit yang berusaha untuk menerima takdirnya...
