±4±

2.6K 472 73
                                    

≈Author POV≈

"U-uhm..."

Sinar matahari yang menelusup masuk membuat manusia ini meggeliat di atas kasurnya yang empuk.

Merasa dibangunkan paksa.

Mata mengerjap perlahan untuk memfokuskan cahaya yang masuk.

Menarik selimut karena dingin.

"Ngh~"

Mengetahui bukan hanya satu orang di atas tempat tidur membuatmu langsung terjaga.

Selimut disibakkan menampakkan pria bertelanjang dada di sampingmu.

Rambut panjangnya berantakan dan banyak ruam merah di tubuhnya.

Memori semalam terputar kembali di otak.

Kejadian panas karena pengaruh alkohol yang berlebih.

Membuatmu tanpa sengaja dipengaruhi alkohol.

Tanpa sadar "tidur" dengan wali muridmu sendiri.

Rasa pening menjalar kepalamu.

Kau tidak bisa meninggalkannya begitu saja.

Ingin teriak rasanya mustahil.

Pening di kepalamu membuatmu tidak bisa berkata apapun.

Kau pun beranjak dari tempat tidur, nakun lengan kekar menahan pinggangmu.

Menarikmu dalam dekapannya lagi.

"Kya!"

Plak!

Reflek kau menampar pipi orang yang menahanmu itu.

Membekas di pipi.

Berdenyut nyeri karena tamparanku keras membuat orang itu terbangun seketika.

Buru-buru kau mengambil bajumu dan keluar kamar, memakai bajumu dan pergi begitu saja.

Meninggalkan sang korban yang masih linglung dengan kepala pening.

Mengerang kesal di kasurnya.

Terduduk di tepi kasur dan termenung.

Sosok berantakannya terlihat di kaca kamarnya.

Helaan nafas berat lolos dari bibirnya.

"Sial...apa yang kulakukan?"

🐈🐈🐈

≈Reader POV≈

"Hiks...huhuhu"

Menangis juga percuma rasanya.

Tapi air mata ini tidak mau berhenti.

Sampai rumah aku terus menangis di balik pintu dengan meringkuk.

Apa yang kulakukan?

Aku...memperkosa orang tua muridku sendiri.

Aku gagal sebagai seorang guru.

Seharusnya itu tidak boleh.

Aku malah mabuk diacara bbq semalam.

Aku memang bukan orang yang kuat minum tapi aku malah minum tanpa henti.

"Hah~"

Aku guru yang buruk.

Aku bahkan meninggalkannya begitu saja.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang