±Drunk±

3.2K 380 44
                                    

≈Reader POV≈

Ho, ini ya SMA yang terkenal itu?

Wah, pasti semua orang hebat!

Aku tidak bisa berhenti kagum dengan sekolah ini.

Berbanding terbalik dengan daycare tempatku kerja.

Tempat daycareku biasa saja.

Cocok dengan aku yang biasa saja hidupnya.

Hah, memang aku ini hanya orang biasa seperti remahan kerikil.

"Kya!", dingin!

"Oh, suman"

"Aizawa-san ternyata"

"Kau minum?"

"Arigatou gozaimasu", aku mengambil bir dari tangannya.

"Maaf mengejutkanmu, aku lihat kau melamun"

"Ah, maaf aku hanya kagum saja dengan sekolah ini dan orang-orangnya"

"Hm..."

Eh? Aku salah bicara ya?

Aizawa-san langsung memalingkan mukanya begitu.

"Termasuk...aku?"

"Ng? Iya, guru di sini pro hero yang keren", ketimbang aku ya kan?

"Hm..."

A-apa aku bicara aneh?

Sudahlah minum bir saja!

Bir paling enak kalau diminum sesudah kerja keras!

"Puah! Segar!", eh? "Ma-maaf aku kelepasan!"

"Pft, tidak apa"

Wue~ malunya!

Kebiasaan sih!

Tapi memang bir setelah kerja itu paling menyegarkan!

Rasanya lelah langsung hilang.

Tapi kebanyakan juga tidak baik.

"Murid-muridnya unik-unik ya"

"Yah, dan merepotkan malas rasanya mengajar mereka. Membuat mataku kering saja terutama Bakugou"

"Fufu, di daycare juga begitu anak yang baru keluar quirknya biasanya kegirangan dan jadi sombong"

"Dayone"

"Namanya juga anak-anak, kadang juga suka usil"

"Totome mendokusai"

"Demo tanoshii wa"

Meski merepotkan sekalipun rasanya menyenangkan.

Karena mereka imut.

Mereka masih berkembang dan perlu mengendalikan quirknya.

"Kau quirkless? Maaf menyinggung"

"Anggap saja begitu...untuk sekarang"

"Untuk sekarang?"

Aku hanya membalasnya dengan senyum.

Aku tidak mau bicara tentang quirkku lebih jauh.

Bbq di halaman luas begini menyenangkan juga.

Ada orang tua murid juga, sepertinya memang acara sekolah.

Aku tidak apa kan kemari?

Aku kan bukan siapa-siapanya murid di sini.

Aku hanya diundang Aizawa-san.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang