±29±

783 154 3
                                    

≈Author POV≈

Kehidupan Aizawa Shota monoton kembali.

Semua terlihat hitam putih.

"Aizawa, oi!"

"Damare"

Ia tidak ingin bicara terlalu banyak dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tidak ingin bicara terlalu banyak dulu.

Tapi semua sirna ketika melihat anak-anaknya.

Meski lelah.

Dia harus mengajar.

Dia harus mengurus anak-anaknya.

Dia juga masih mencari belahan jiwanya yang hilang.

Seorang wanita yang membuat hidupnya berwarna dan lebih hidup.

Membawa kehangatan di hidupnya yang hampa.

"Ne Deku-kun"

"Ha'i? Doushita no Uraraka-san?"

"Maaf soal bibimu..."

"Oh, iya...tidak apa-apa"

"Masih belum ketemu, Midoriya-kun?"

"Masih belum ada titik terang...barang-barangnya masih ada di tasnya yang ditemukan"

"Tidak satupun?"

"Bahkan cincin pernikahannya?"

Semua atensi menarik ke Yaoyorozu Momo.

"Benar juga...hanya itu yang tidak ditemukan"

"Tapi mana bisa dilacak hanya dengan itu"

"Quirk neesan..."

Midoriya berdiri dari duduknya dan berlari ke ruang guru.

Mencari sosok wali kelas sekaligus suami bibinya itu.

"Ano, Aizawa-sensei arimasuka?"

"Aizawa dia pergi lagi, mencari bibimu Midoriya", jelas Present Mic. "Dia masih mencari, bahkan dia belum tidur, makan saja tidak"

"Sou desu ka...arigatou gozaimasu!"

"Midoriya"

Pemuda itu berhenti di ambang pintu.

"Bujuk pamanmu itu, bujuk dia untuk istirahat, aku tahu dia...pokoknya suruh dia istirahat"

"Ha'i!"

Setiap hari.

Setiap di waktu senggang, Aizawa pergi lagi ke tempat kejadian perkara.

Mencari keberadaan istirnya.

Apapun itu, petunjuk apapun itu yang akan membawanya pada istrinya.

Namun semua itu terus saja menjadi usaha yang sia-sia.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang