≈Reader POV≈
"Rapi sekali"
Tumben biasanya agak kucel.
Kali ini rapi pakai setelan jas begitu, ada apa ya?
"Kunjungan ke orang tua"
"Oh, dalam rangka apa?", tumben.
"Hanya diskusi biasa"
"Kau boleh ikut"
"Eh? Aku? Kan aku bukan guru di sana", aku hanya guru di daycare.
"Ada yang ingin kudiskusikan dengan kakakmu"
"Ehm, kalau begitu--"
"Tidak apa, ikut saja"
"Baiklah, aku akan siap-siap"
Apa yang ingin Shouta bicarakan dengan neechan?
Hal yang penting sepertinya.
Apa ada hubungannya dengan kami?
Sepertinya, jika tidak mana mungkin aku ikut.
"[Y/n]"
"Ya?"
Sebuah kotak tertera di depanku. "Untukmu"
"Eh? Dalam rangka apa?"
"Haruskah ada perayaan dulu untuk memberikan hadiah pada orang yang dicintai?"
"Ti-tidak, maaf"
"Kau pasti terkejut, wajar saja...aku belum memberimu apa-apa sejak kita pacaran"
"A-aku tidak minta apapun darimu, Shouta"
"A-aku yang ingin"
"A-arigatou gozaimasu"
Aduh aku malu!
Jantungku!
Sudah! Sudah! Buka saja kotaknya!
"A-aku buka ya"
"Do-dozou"
"Wah!"
Dress! Aku tidak punya dress selain untuk pemakaman!
Lagipula aku kan hanya guru daycare buat apa punya dress bagus seperti ini.
A-ada sepatunya juga wah!
Aduh, aku terlihat kampungan sekali lihat barang begini.
"Aku harap kau suka", katanya. "Pa-pakai itu untuk ke kakakmu"
"Uhn, cho-chotto ne"
🐈🐈🐈
≈Author POV≈
Bagian bawah gaun terurai lembut.
Tampak pas di badanmu.
"Shouta, bisa tolong reseletingnya?"
"Hm"
Sret.
"K-ke atas Shouta"
"Oh, maaf"
Santuy kali pak :v
P
antulan kalian berdua tertera di cermin.
Dua insan yang umurnya tidak beda jauh.
