≈Author POV≈
Nafas tersenggal.
Keringat dingin mengucur deras.
Mulut mengeluarkan lenguhan.
Gerakan tubuh gelisah.
Dahi mengerut.
"[Y/n]"
Namamu terus dipanggil.
"[Y/n] hei, bangun"
Tubuhmu digoyangkan pelan.
Hayo yang ngira aneh-aneh :v
Pikiran anda kotor :v//plak
"[Y/n] hei!"
"Wuah!"
Duk!
Dahi kalian berbenturan.
Dahi kalian jadi merah karena sundulan kepalamu kuat.
"Eh? Aku kenapa?", tanyamu bingung.
"Seharusnya aku yang tanya", Shouta mengusap dahinya yang merah. "Kau mimpi buruk? Kau mengigau sampai menangis"
"Eh? Maji?", tanganmu mengusap pipimu.
Bekas jejak air mata yang mulai mengering.
"Ada apa?", gantian kekasihmu mengusap pipimu.
"Ma-maaf aku membangunkanmu", kepalamu tertunduk. "Hanya...mimpi semasa kecilku. Sho-Shouta, aku ingin kau mengaktifkan quirkmu"
Mata berkantung hitam itu membesar.
"Hanya sebentar...aku mohon"
Tanganmu menggenggam tangan besar kekasihmu dengan gemetar.
Helaan nafas keluar dari bibir Shouta dan dia mulai mengaktifkan quirknya.
Perlahan nafasmu kau atur.
Tarik nafas, keluarkan.
Terus seperti itu sampai gemetarmu hilang.
"Arigatou...", gumammu. "Gomen Shouta"
Hening mulai menyelimuti kalian berdua.
Badanmu masih gemetar sedikit.
Bibirmu bergerak berbisik sesuatu.
"Aku...benci quirkku", hening pun pecah olehmu. "Waktu aku kecil...quirkku pernah hilang kendali dan...aku..."
Bulir bening keluar membanjiri wajahmu lagi.
Shouta memelukmu dalam satu tarikkannya. "Sst, sudah tidak perlu diingat"
Bisikkannya terdengar lembut di telingamu.
Dibelainya pipimu yang basah dengan sayang.
Dia menghiburmu dalam diam.
Membuatmu merasa tenang dan aman dalam diam.
Sentuhannya membuatmu tenang kembali.
Keberadaannya membuatmu merasa aman.
🐈🐈🐈
≈Reader POV≈
Aku tidak mau mengingat kejadian itu.
Aku tidak mau...
Tapi kenapa ingatan buruk itu mampir ke bunga tidurku?
"Maaf membuatmu bangun Shouta"
"Aku saja belum tidur"
